TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo optimistis, pembangunan Pusat Logistik Berikat di Cilincing, Jakarta Utara, bisa menjadikan Indonesia supermarket logistik untuk negara-negara ASEAN. Menurut dia, PLB dapat memicu perpindahan logistik secara masif dari negara-negara ASEAN ke Indonesia.
"Kami harap, ada perpindahan besar-besaran logistik. Dulu harus ambil dari negara lain, Malaysia, Singapura. Dengan fasilitas yang sudah kita berikan di PLB, mereka akan berbondong-bondong," kata Jokowi saat meresmikan Pusat Logistik Berikat di Cilincing, Kamis, 10 Maret 2016.
Menurut Jokowi, Indonesia sebelumnya sudah memiliki gudang berikat. Namun gudang itu hanya berskala kecil. "Sekarang, setelah berubah menjadi PLB, menjadi supermarket. Semuanya ada sehingga biaya logistik juga akan jatuh lebih murah karena tidak harus ambil dengan transportasi ke negara lain," tuturnya.
Presiden mengklaim sudah banyak negara yang berbondong-bondong akan membawa logistiknya untuk disimpan di PLB Indonesia. Ia mencontohkan banyaknya pengusaha asal Malaysia yang ingin menyimpan logistik di PLB Cilincing.
Menurut Jokowi, hal itu terjadi karena adanya fasilitas insentif yang diberikan. Selain itu, Indonesia dipilih karena 45 persen konsumsi ASEAN ada di Indonesia. Sebanyak 44-45 persen produk domestik bruto ASEAN, kata Jokowi, juga berada di Indonesia. "Semuanya pindah ke sini," ucapnya.
Hari ini Presiden Jokowi meresmikan PLB yang dikelola PT Cipta Krida Bahari di Cilincing. Presiden mengatakan ada 11 PLB di seluruh Indonesia yang siap beroperasi, di antaranya di Balikpapan, Cakung, Denpasar, Karawang, dan Cikarang.
ANANDA TERESIA