TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyepakati kerja sama penambahan suplai minyak mentah dengan Azerbaijan. PT Pertamina (Persero) rencananya ditugaskan menjadi eksekutor.
"Minyak disuplai dari perusahaan minyak Azerbaijan," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR di kompleks parlemen, Selasa, 8 Maret 2016.
Minyak jenis sweet light crude bakal dipasok sebesar 1.000.000 barel setiap bulannya. Sebelumnya, Azerbaijan hanya menjual minyak sebanyak 250.000 barel per bulan ke Indonesia.
Sudirman mengatakan kerja sama pasokan ini sekaligus memotong mata rantai impor minyak. Sebab, kesepakatan yang diteken bersifat antar negara.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan minyak tersebut bakal diolah di kilang Pertamina di Cilacap. Diketahui kilang ini tengah direvitalisasi Pertamina supaya mampu mengolah minyak mentah hingga 350.000 barel per hari.
Selain dengan Azerbaijan, pemerintah juga mendapat diskon harga gas LPG impor dari Iran. Diskon yang diperoleh terhitung signifikan, yakni sekitar US$ 25 per ton dari harga pasar.
Pemerintah juga berusaha menyepakati kerja sama strategis bidang minyak kepada Kuwait dan Arab Saudi. "Kami upayakan secepatnya sudah ada titik terang," ujar Sudirman.
ROBBY IRFANY