Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kopi Indonesia belum Jadi Raja di Negeri Sendiri

image-gnews
Ilustrasi kopi. REUTERS/Kham
Ilustrasi kopi. REUTERS/Kham
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Keistimewaan aroma dan rasa kopi khas Indonesia ternyata belum menjadi pilihan masyarakat di negeri sendiri, demikian disampaikan Ketua Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia Irfan Anwar.

"Perusahaan kopi instan di Indonesia, yang produknya anda minum, menggunakan kopi impor dari Vietnam, Kolombia, padahal kualitasnya lebih rendah dari kopi Indonesia," kata Irfan di Jakarta, Selasa (8 Maret 2016).

 

Menurut Irfan, dengan kualitas bahan baku yang lebih rendah, produsen kopi instan di dalam negeri bisa menjualnya dengan harga yang juga relatif lebih murah kepada masyarakat.

 

Misalnya, lanjut Irfan, kopi dengan kualitas rendah asal Vietnam dibanderol dengan harga Rp10.000, sementara dengan kelas yang sama namun dengan cita rasa yang lebih baik, kopi Indonesia diberi harga Rp20.000.

 

Dampaknya, tambah Irfan, dengan tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia saat ini, kopi instan tersebut menjadi pilihan utama saat bersantai maupun mengisi waktu luang.

 

"Daya belinya masih rendah. Mereka masih belum mampu membeli kopi asli di kedai kopi. Mereka masih beli kopi masif yang kemasan," ujar Irfan

 

Hal tersebut tercermin dari volume ekspor kopi asli Indonesia yang mendominasi hingga 70 persen dari total produksi, dibandingkan untuk konsumsi dalam negeri yang hanya 30 persennya.

 

Sehingga, dari produksi 600 ribu ton kopi asli Indonesia, sebesar 400 ribu ton diekspor ke 125 negara di dunia, termasuk Amerika Serikat, Eropa dan Jepang dengan jenis arabika 20 persen, robusta 80 persen dan sekitar 1 persen liberika.

 

Irfan berharap, masyarakat Indonesia mulai mengenal kualitas kopi nasional, yang sangat diminati di dunia internasional, sehingga lebih memilih kopi khas daerah-daerah di Tanah Air untuk menemani waktu santai sehari-hari.

 

"Makanya mas, berikutnya minum hanya kopi hitam. Kopi indonesia, cukup bagus. Jauh lebih bagus dari Kolombia, Brazil, Vietnam. Karena kualitasnya jauh lebih bagus," ujar Irfan.

 

ANTARA
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

2 hari lalu

Jewel di Bandara Changi, Singapura. (foto: Jiachen Lin)
5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

Ada beberapa tips untuk menghemat biaya saat menonton konser di luar negeri


7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

7 hari lalu

Sudirman Street Food, Bandung. Kuliner malam di Bandung. FOTO/Instagram/sudirmanstreetfood_bandung
7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

Berikut rekomendasi kuliner Ramadhan di Bandung yang populer dan kekinian. Ada banyak makanan yang bisa dibeli, mulai dari gorengan hingga kolak.


7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

8 hari lalu

Aktivitas jual beli jajanan di lapak pedagang Bazaar Takjil Ramadhan Benhil di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Pedagang musiman di kawasan Bendungan Hilir ini, menjadi salah satu tempat tujuan warga maupun pekerja kantoran untuk berburu makanan takjil buka puasa di bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

Ada banyak tempat kuliner Ramadhan di Jakarta yang bisa Anda coba. Seperti kawasan Benhil, Pasar Santa, Blok M, hingga Jalan Sabang.


Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

11 hari lalu

Lamang Tapai. TEMPO/Febri Yanti
Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

Walau terdengar tidak biasa, memadukan Lemang dengan tapai ketan cukup populer di Sumatra Barat. Penganan ini disebut Lamang Tapai.


Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

11 hari lalu

Djakarta Ramadhan Fair 2024  di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, dibuka 15-20 Maret 2024. (Kemenparekraf)
Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

Djakarta Ramadan Fair 2024 menawarkan kuliner dan produk Ramadan, digelar 15-20 Maret 2024.


Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

15 hari lalu

Hidangan Ramadan Aryaduta Menteng
Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

Aryaduta Menteng menghadirkan serangkaian pengalaman kuliner Ramadan yang menggugah selera di tiga restorannya yang berbeda


Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

18 hari lalu

Warung Blayag Mek Sambru (karangasemkab.go.id)
Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

Warung blayag kaki lima ini telah ada selama 57 tahun dan berhasil mendapat dua sertifikat nasional berkat konsistensinya.


Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

18 hari lalu

Ilustrasi adonan kue. Foto: Freepik.com/Azerbaijan_Stockers
Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

Pesatnya pertumbuhan ini tak lepas dari masifnya penggunaan media sosial yang mendorong munculnya tren-tren kuliner kekinian.


Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

18 hari lalu

Blayag, ketupat ala Bali dengan 15 lauk (denpasarkota.go.id)
Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

Selain untuk dikonsumsi sehari-hari, blayag yang mirip ketupat ini sering digunakan pada upacara adat.


Sambut Ramadan, Ada Pasar Kuliner Jadul Selama Tiga Hari di Halaman Polda DI Yogyakarta

20 hari lalu

Pasar Kangen Wiwitan Pasa di halaman Polda DI Yogyakarta berlangsung 7-9 Maret 2024. (Dok. Istimewa)
Sambut Ramadan, Ada Pasar Kuliner Jadul Selama Tiga Hari di Halaman Polda DI Yogyakarta

Wiwitan Pasa di Yogyakarta menyuguhkan Pasar Kangen, semacam pasar tradisional dengan beragam kuliner jadul dan panggung hiburan.