TEMPO.CO, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal mengidentifikasi minat investor Amerika Serikat di sektor ekonomi kreatif. Mereka berminat membangun studio animasi dan menjalin kerja sama dengan mitra lokal.
"Untuk sektor ekonomi kreatif mereka menyatakan minatnya untuk membangun studio animasi di Indonesia. Mereka mempertimbangkan memiliki mitra lokal di Batam, Bandung, dan Yogyakarta," kata Ketua BKPM Franky Sibarani dalam keterangan tertulis, Senin, 7 Maret 2016. Minat investasi itu disampaikan melalui kantor perwakilan BKPM di New York.
Menurut Franky, tiga lokasi tersebut dianggap memiliki banyak talenta dan memfokuskan diri untuk menjadi animator. “Perusahaan juga menyambut positif upaya pemerintah Indonesia membuka masuknya investasi dari ekonomi kreatif hingga 100 persen," katanya.
Baca Juga: Eropa dan Amerika Kini Ambisius Masuki Pasar Indonesia
Selain di sektor ekonomi kreatif, BKPM juga mencatat minat investasi di sektor coldstorage dan pelayanan jasa kesehatan. Nilai investasi di coldstorage mencapai US$ 15 juta dan dari sektor pelayanan kesehatan mencapai US$ 5 juta.
Untuk coldstorage, tahap pertama yang akan dibangun adalah di Sumbawa. Pabrik pengolahan ini nantinya akan mengolah hasil laut sebelum dipasarkan secara retail di Amerika Serikat. "Setelah Sumbawa mereka akan membangun di Alor, Seram, dan Sorong," ujar Franky.
Sementara untuk jasa pelayanan kesehatan, investor tersebut akan membuka jasa kesehatan khususnya pelayanan penurunan berat badan. Lokasi yang menjadi alternatif untuk lokasi adalah Lombok, Nusa Tenggara Barat; dan Bintan, Kepulauan Riau. Selama ini perusahaan banyak bergerak di bumbu organik dan sedang menjajaki perluasan di bidang pelayanan jasa kesehatan.
Pejabat kantor Perwakilan BKPM di New York (IIPC), Elsa Noviliyanti, mengemukakan pihaknya terus melakukan komunikasi intensif dengan investor-investor terkait. “Untuk sektor ekonomi kreatif, kami telah bertemu dengan perusahaan bersama dengan Badan Ekonomi Kreatif untuk membicarakan tahapan-tahapan investasi yang dilakukan,” kata Elsa.
Baca: YLKI Desak BCA Batalkan Penerapan Tarif Cek Saldo di ATM
Amerika Serikat tergolong negara prioritas pemasaran investasi. Data BKPM mencatat, pada 2015, nilai realisasi investasi Amerika Serikat mencapai US$ 893 juta terdiri atas 261 proyek dengan didominasi sektor-sektor pertambangan.
Dari sisi komitmen investasi, tercatat masuknya komitmen US$ 4,8 miliar terdiri atas 76 proyek. "IIPC New York bersama perwakilan RI dan tim Marketing Officer AS akan terus mengawal minat-minat investasi dari AS ini untuk segera direalisasikan," kata Elsa.
AMIRULLAH