TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) menyatakan ribuan kamar hotel di daerah jalur lintasan gerhana matahari total sudah penuh dipesan wisatawan, baik lokal maupun asing.
"Hari ini mau cari kamar hotel di semua daerah yang dilintasi gerhana matahari total sudah tidak bisa, habis," kata Wakil Ketua Umum Destinasi Wisata PHRI Johnnie Sugiarto, Senin, 7 Maret 2016.
Indonesia menjadi satu-satunya negara yang wilayah daratannya dilalui gerhana matahari total tahun ini. Fenomena ini dapat disaksikan secara utuh di Palembang, Bangka, Belitung, Palangkaraya, Balikpapan, Sampit, Luwuk, Ternate, Tidore, Palu, Poso, dan Halmahera. "Di lokasi-lokasi itu, semua hotel dari yang berbintang sampai bujet okupansinya sudah 100 persen," ujar Johnnie.
Johnnie memperkirakan, selama sepekan masa "liburan" gerhana, pengusaha hotel di seluruh Indonesia dapat meraup omzet hingga US$ 10 juta atau sekitar Rp 135 miliar (kurs Rp 13.500 per dolar Amerika Serikat). "Karena momennya beda dengan liburan Natal, Lebaran, yang biasa menjadi puncak okupansi, omzet US$ 10 juta ini sangat besar bagi pengusaha hotel di seluruh Indonesia."
Peningkatan okupansi hotel, menurut Johnnie, didorong kunjungan lebih dari 5.000 wisatawan asing yang menyebar ke provinsi atau daerah yang dilintasi gerhana matahari total pada Rabu, lusa. Wisatawan-wisatawan itu di antaranya berasal dari Jepang, Cina, Australia, dan negara lain. Jumlah tersebut belum termasuk wisatawan domestik yang juga turut melancong untuk menyaksikan fenomena gerhana matahari total.
Menghadapi lonjakan ini, menurut Johnnie, pengusaha hotel sudah siap dengan pelayanan ekstra. Persiapannya dari menggelar atraksi, menyediakan tempat pengamatan, sarapan outdoor, hingga suvenir khusus bagi tamu.
Yang pasti, menurut Johnnie, pengusaha hotel tidak menaikkan tarif kamar. Bedanya, jika pada Maret di luar musim libur biasanya hunian hotel sepi hingga hotel-hotel memberi diskon hingga 20 persen harga kamar, kini mereka tetap mengenakan harga standar. "Harga standar Rp 400 ribu hingga Rp 10 juta per kamar, tergantung menginap di vila atau hotel mana," tuturnya.
PINGIT ARIA