TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 25 perusahaan asal Korea Selatan menjajaki peluang untuk memanfaatkan fasilitas Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK). Ini terlihat saat investor Korea Selatan bertemu pengelola salah satu kawasan industri yang termasuk dalam 14 kawasan industri KLIK.
Menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani, dalam pertemuan dengan para investor tersebut, hadir beberapa CEO perusahaan Korea Selatan yang bergerak di bidang kelistrikan, pelabuhan, konstruksi jalan, financing, dan perbankan. Pertemuan itu difasilitasi kantor perwakilan BKPM di Korea Selatan.
Menurut Franky, dalam pertemuan tersebut, sektor-sektor yang ditawarkan kepada investor adalah proyek infrastruktur. Proyek itu di antaranya pembangkit listrik 2x300 megawatt, pengolahan air, jalan tol akses ke kawasan industri, serta fasilitas pelabuhan dengan nilai investasi diperkirakan mencapai US$ 2,5 miliar.
"Kehadiran pengelola kawasan industri itu memungkinkan komunikasi secara intensif dengan investor terkait fasilitas yang ada di kawasan industri," ucap Franky.
Baca: BKPM Tawarkan Layanan KLIK ke 100 Investor Korea Selatan
Pejabat Promosi Investasi Perwakilan BKPM di Seoul Imam Soejoedi mengemukakan kegiatan yang dilakukan merupakan kegiatan yang dilakukan secara berkala dan memanfaatkan kunjungan Kepala BKPM ke Korea Selatan. Kegiatan ini mempertemukan pengusaha Indonesia yang memiliki proyek real dengan calon investor yang telah diseleksi. "Kegiatan ini terbukti sangat ampuh mendongkrak minat investasi menjadi komitmen investasi ditandai dengan pengajuan izin prinsip ke BKPM,” kata Imam.
Dalam kunjungan ke Korea Selatan, Franky dan rombongan diagendakan melakukan one-on-one meeting dengan perusahaan-perusahaan Korea Selatan yang berminat berinvestasi di Indonesia. Franky juga dijadwalkan menjadi pembicara utama dalam business forum dengan 60 CEO perusahaan yang telah menyatakan berminat melakukan investasi di Indonesia.
Investor Korea Selatan termasuk yang aktif melakukan penanaman modal di Indonesia. Dari data BKPM, realisasi investasi yang masuk dari Korea Selatan pada 2015 mencapai US$ 1,2 miliar, tumbuh sebesar 7,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sejak 2010-2015, nilai investasi yang masuk dari Korea Selatan mencapai US$ 8 miliar. Dalam periode tersebut, sektor yang masuk didominasi oleh sektor industri logam yang mencapai 45 persen.
Sedangkan dari sisi komitmen investasi pada tahun 2015, tercatat kenaikan komitmen sebesar 86 persen dari tahun sebelumnya menjadi US$ 4,8 miliar. Korea Selatan menduduki peringkat kelima dari daftar asal negara komitmen investasi setelah Cina, Singapura, Malaysia, dan Jepang.
AMIRULLAH