TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan investasi Jepang ke Indonesia terus tumbuh karena semakin meningkatnya kepercayaan pelaku usaha dari Jepang pada iklim bisnis dan industri nasional. “Penanaman modal Jepang banyak mengalir ke industri manufaktur dan jasa yang turut menciptakan lapangan kerja,” kata Saleh dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 3 Maret 2016.
Saleh menyebutkan aliran modal yang masuk ke Indonesia mengarah ke industri yang meningkatkan nilai tambah, seperti baja untuk otomotif, makanan, minuman, dan petrokimia.
Sejauh ini, ucap Saleh, Jepang merupakan investor terbesar di sektor otomotif di Indonesia. Pemerintah mengundang investor Jepang memperkuat posisinya dengan meningkatkan kontribusi terhadap pembangunan industri kendaraan bermotor di Indonesia.
Baca Juga: Hadapi MEA, Projo: Kami Dukung Penuh Super Holding BUMN
Cara yang bisa dilakukan Jepang adalah terus memproduksi kendaraan yang berorientasi ekspor. Selain itu, memperkuat struktur industri otomotif melalui investasi di sektor hulu bahan baku dan suku cadang. Investasi bisa dimulai secara bertahap melalui kegiatan penelitian dan pengembangan di Indonesia yang melibatkan sumber daya manusia lokal.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Yasuaki Tanizaki, mengatakan pihaknya berharap kemitraan kedua negara, baik pemerintah maupun pelaku usaha, terus berjalan. Menurut Yasuaki, investasi Jepang ke Indonesia pada 2015 mencapai US$ 8 miliar, yang mengalami kenaikan 95 persen dibanding tahun sebelumnya.
Untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia, Yasuaki menegaskan pemerintah Jepang mendukung upaya itu. Sebab, pembangunan infrastruktur akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi, memangkas biaya logistik, meratakan pengembangan industri, dan mendorong investasi.
DANANG FIRMANTO