TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Direktur PT First Media Irwan Djaja mengatakan perusahaan melihat investasi bioskop sangat berpotensi sejak dua tahun lalu. Saat ini, First Media memiliki 16 bioskop di 80 kota dengan 85 layar.
"Tahun ini, akan tambah lagi kemungkinan 40 bioskop dan 250 screen (layar)," katanya seusai pembukaan indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia pada Kamis, 3 Maret 2016. Belanja modal untuk sebuah biskop, menurut Irwan, sebesar Rp 1-2 miliar.
Irwan mengatakan lokasi bioskop masih belum ditentukan. Pasalnya, kebutuhan bioskop di daerah luar Jakarta masih tinggi. Banyak daerah di Indonesia juga yang belum memiliki fasilitas bioskop dengan kualitas yang baik.
Menurut Irwan, potensi bioskop di Indonesia sekitar 5.000 bioskop. "Di Indonesia hanya ada seratus layar bioskop sekarang," katanya.
Irwan mengatakan perusahaannya memiliki beberapa alternatif sumber pendanaan. Salah satunya, melalui pasar modal. Alternatif lain adalah fasilitas bank yang dimiliki First Media, investor dari luar, serta cash flow internal.
Bioskop merupakan salah satu investasi First Media di bidang infrastruktur. Selain infrastruktur, First Media memiliki investasi jasa dan layanan serta konten.
Dalam konten, beberapa investasi First Media ada di channel, production house, serta creative agency. Sementara di jasa layanan, First Media memberikan layanan Internet, televisi, dan data komunikasi.
Dalam target pengembangan investasi tahun ini, Irwan mengatakan belanja modal secara keseluruhan First Media akan berjumlah Rp 1,2-1,5 triliun.
VINDRY FLORENTIN