TEMPO.CO, Hanoi - Vietjet Aviation Joint Stok Co, maskapai berbiaya murah asal Vietnam, akan melepas saham ke publik (IPO). Maskapai yang terkenal dengan pramugari berbikininya ini berencana membangun rute global dan menjadi maskapai kelas atas Asia.
Nguyen Thi Phuong Thao, CEO maskapai tersebut menyatakan dalam sebuah wawancara pada Jumat, 26 Februari 2016, waktu tepat IPO akan bergantung pada perkembangan pasar domestik dan global. Perusahaan bisa menawarkan sebanyak 30 persen saham, batas peraturan untuk kepemilikan asing.
"Kami berencana untuk membuat VietJet menjadi maskapai penerbangan global," kata Thao dari kantornya di Hanoi, seperti dilansir dari Yahoo Finance yang mengutip dari laman Bloomberg.
"Kami melihat Emirates, yang berasal dari negara dengan populasi kecil telah menjadi maskapai global. Kami ingin membuat VietJet sebagai Emirates dari Asia," Thao berujar.
Baca: Pria Ini Gantung Diri Setelah Bunuh 14 Anggota Keluarganya
Emirates adalah perusahaan penerbangan berbasis di Dubai yang pesawatnya memiliki jarak tempuh paling jauh di dunia, ke sekitar 150 tujuan. Bulan lalu maskapai menyebutkan berencana menambah 37 pesawat baru.
VietJet, yang sering menampilkan pertunjukan menari para pramugari berpakaian bikini di pesawat dilaporkan telah mengangkut 9,3 juta penumpang pada 2015, meningkat 66 persen dari tahun 2014. Pendapatan perusahaan melonjak 205 persen tahun lalu menjadi 10,9 triliun dong (Rp 6,5 triliun) sedangkan laba bersih naik menjadi hampir 1 triliun dong, menurut perusahaan. Maskapai ini menargetkan pendapatan bisa meningkat dua kali lipat dan memabwa penumpang hingga 15 juta tahun ini.
VietJet diyakini akan melampaui maskapai nasional Vietnam Airlines sebagai maskapai domestik terbesar negara itu tahun ini, menurut CAPA Centre for Aviation. Menurut Asosiasi Transportasi Udara Internasional, perusahaan diharapkan masuk 10 terbaik di pasar penerbangan dunia, dengan pertumbuhan paling cepat dalam dua dekade mendatang.
YAHOO FINANCE | MECHOS DE LAROCHA