TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Jawa Tengah didorong untuk berbagi kesuksesan dalam menembus pasar ekspor, seiring dengan berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Ketua Asosiasi UKM Jawa Tengah Naneth Ekopriyono mengatakan perkembangan UKM di wilayah berpenduduk 33,5 juta jiwa cukup pesat.
Menurut dia, pelaku UMKM/UKM yang bisa bertahan hingga saat ini memiliki kekhasan produk atau unik. Para pelaku juga mampu menembus pasar retail ke sejumlah supermarket dengan kemasan produk yang bagus.
“Kalau bicara produk, UKM di sini tidak kalah dengan asing. Sekarang arahnya bagaimana UKM bisa ekspor," ujarnya dalam acara FGD yang diadakan Bisnis Indonesia dan PT Bank Mandiri Tbk, dengan tema “Melihat Potensi UMKM Jateng di Era Kompetisi MEA” di Semarang, Senin, 29 Februari 2016.
Dia mengakui, kelemahan UKM terletak pada mental. Artinya, para pelaku tidak siap berbagi ilmu bagaimana produknya bisa menembus pasar retail dan pasar ekspor.
"Mereka takut produknya bersaing dengan sesama UKM. Inilah kelemahan UKM di Indonesia. Perlu pembenahan mental," ujarnya.