TEMPO.CO, Jakarta - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) membukukan lonjakan pendapatan dan laba bersihnya. Meski perekonomian melambat tahun lalu, ADHI mencatat kenaikan laba bersih hingga 40,9 persen menjadi Rp 463,68 miliar pada 2015 dari tahun sebelumnya.
ADHI membukukan kenaikan pendapatan sebesar 8,5 persen menjadi Rp 9,38 triliun pada 2015 dari tahun sebelumnya Rp 8,65 triliun. Pada saat yang sama, beban pokok pendapatan Adhi Karya meningkat 9,9 persen menjadi Rp 8,41 triliun dari Rp 7,65 triliun.
"Sehingga laba kotor yang dikantongi badan usaha milik negara (BUMN) konstruksi itu mencapai Rp 974,64 miliar, terkoreksi 2,3 persen dari tahun sebelumnya Rp 998,2 miliar," ujar Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada dalam keterangan tertulisnya pada Senin, 29 Februari 2016.
Laba usaha yang diraup ADHI pada tahun lalu mencapai Rp 850,72 miliar, melonjak 17,3 persen dari tahun sebelumnya Rp 724,88 miliar. Laba sebelum pajak meningkat 24,4 persen menjadi Rp 746,09 miliar dari Rp 599,55 miliar.
Sedangkan untuk laba tahun berjalan yang diraup ADHI mencapai Rp 465,02 miliar atau melesat 40,21 persen dari tahun sebelumnya Rp 331,66 miliar. Laba per saham dasar melonjak 11,02 persen menjadi Rp 202,83 dari sebelumnya Rp 182,69.
Per 31 Desember 2015, total aset ADHI meroket 60,26 persen menjadi Rp 16,78 triliun dari akhir tahun sebelumnya Rp 10,45 triliun. Sementara itu, liabilitas juga membengkak 31,5 persen menjadi Rp 11,59 triliun dari Rp 8,81 triliun. Ekuitas melesat 214,7 persen menjadi Rp 5,16 triliun dari Rp 1,64 triliun.
DESTRIANITA K.