TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan pada pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek hari ini menguat tipis 0,11 persen atau 5,15 poin ke level 4.738,29. Pada penutupan perdagangan Jumat lalu, IHSG melesat 74,82 poin atau 1,61 persen ke level 4.733,15.
Menurut Kepala Riset PT NH Korindo Securities Reza Priyambada, imbas menguatnya laju bursa saham Amerika Serikat dan Eropa menjelang akhir pekan mampu memberikan angin segar bagi IHSG untuk dapat melanjutkan kenaikannya.
"Laju bursa saham AS mampu mengalami kenaikan seiring masih menguatnya saham-saham berbasiskan komoditas. Begitu pun di Eropa yang menguat setelah merespons masih naiknya harga minyak mentah dan rilis kinerja beberapa emiten yang cukup positif," ujar Reza pada Senin, 29 Februari 2016.
Reza mengatakan kembali naiknya harga minyak dunia tidak hanya berimbas pada saham-saham komoditas, tapi juga saham-saham perbankan yang dipersepsikan akan terhindar dari penyelesaian kredit bermasalah yang ada di industri komoditas.
Menurut Reza, sentimen negatif dari perbankan mulai mereda setelah Bank Indonesia menyampaikan prediksi pertumbuhan kredit sebesar 12 persen-14 persen tahun ini. Perbankan mencatat pertumbuhan kredit sebesar 10,11 persen menjadi Rp 4.082,9 triliun hingga Desember 2015 dibanding periode tahun sebelumnya sebesar Rp 3.707,9 triliun.
Menurut analis ekonomi dari First Asia Capital, David Sutyanto, pergerakan pasar hari ini akan dipengaruhi penguatan dolar Amerika atas sejumlah mata uang kawasan yang berimbas pada rupiah. Dari kawasan Asia, sentimen pasar akan digerakkan data manufaktur Cina Februari 2016 yang diperkirakan masih terkontraksi.
"Sejumlah isu individual, terutama terkait dengan rilis laba 2015 sejumlah emiten sektoral, turut mempengaruhi pergerakan indeks. IHSG diperkirakan bergerak di posisi 4.710-4.765, berpeluang menguat terbatas," tutur David dalam siaran tertulisnya.
DESTRIANITA K.