TEMPO.CO, Jakarta - PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) mengumumkan penunjukan lima anggota direksi baru. Penunjukan itu dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Menara 165, Jakarta, Kamis, 25 Februari 2016.
“Kombinasi jajaran direksi baru ini memiliki latar belakang, pengalaman, dan kompetensi yang dibutuhkan Holcim untuk bersaing dalam kompetisi pasar yang semakin ketat,” tulis Holcim melalui rilis tertulis yang diterima Tempo.
Lima direktur baru itu adalah Mark Schmidt sebagai Direktur Keuangan, Marcelo Almeida Castro sebagai Aggregates and Construction Material Director, Ika Tjondrodihardjo sebagai Direktur Logistik dan Pengadaan, Dhamayanti Suhita sebagai Direktur Pemasaran, dan Raden Ali Permadiono Sumedi sebagai Direktur Penjualan.
“Selesainya proses integrasi lokal ini merupakan peristiwa yang bersejarah. Kini, kami memiliki portofolio bisnis lebih lengkap yang menjadi tolok ukur,” ujar Country CEO Holcim Gary Schutz.
Terutama dalam hal riset dan pengembangan produk, solusi, dan layanan yang bernilai tambah bagi para pelanggan, dimulai dari pemilik rumah hingga proyek-proyek besar. “Dengan didukung oleh jajaran direksi baru, tentunya akan semakin memperkuat bisnis kami di dalam persaingan industri semen yang semakin ketat.”
Dengan integrasi lokal ini, Holcim mendapatkan tambahan kapasitas produksi sebesar 1,6 juta ton semen per tahun dari pabrik di Lhoknga, Aceh. Sehingga kapasitas total yang dimiliki saat ini mencapai 15 juta ton semen per tahun.
“PT Holcim Indonesia Tbk akan menjadi badan hukum dan merek perusahaan yang memayungi semua kegiatan bisnis Holcim dan Lafarge di Indonesia,” kata Gary. Namun perusahaan akan tetap mempertahankan merek produk-produknya yang ada saat ini, seperti “Holcim Semen Serba Guna” dan “Semen Andalas”.
PT Holcim Indonesia Tbk dan PT Lafarge Cement Indonesia (LCI) resmi bergabung melalui proses akuisisi terhadap saham LCI. Ini menyusul merger antara kedua grup perusahaan menjadi Lafarge Holcim pada Juli tahun lalu.
Setelah melalui proses pemenuhan semua persyaratan dan ketentuan, Holcim diposisikan menjadi perusahaan yang lebih besar dalam industri bahan bangunan di Indonesia dengan jangkauan yang lebih luas, jaminan pasokan, dan peningkatan pangsa pasar. “Ini merupakan integrasi dengan nilai transaksi sebesar Rp 2,138 triliun.”
Sebagai anak usaha dari Lafarge Holcim Group, Holcim Indonesia melengkapi keberadaan induk perusahaan yang beroperasi di 90 negara dengan fokus bisnis pada semen, agregat, dan beton. Lafarge Holcim mempekerjakan kurang-lebih 115 ribu karyawan di seluruh dunia.
ARTIKA RACHMI FARMITA