TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Ja’far menyarankan masyarakat desa memanfaatkan durian sebagai nilai tambah pariwisata daerah masing-masing. “Perlu tingkatkan pariwisata domestik melalui durian,” katanya di warung durian depan kantornya, Kalibata, Jakarta, Selasa, 23 Februari 2016.
Durian adalah salah satu buah yang difavoritkan banyak orang. Buah berkulit keras itu, ucap Marwan, adalah salah satu kekayaan alam yang ada di desa. Buah yang juga ramai dijual di Jalan Kalibata, Jakarta Selatan, itu pun hasil dari desa.
Beberapa wilayah Indonesia memiliki durian dengan kekhasannya masing-masing. Ada beberapa jenis durian yang ditawarkan pedagang kaki lima, seperti durian montong dari Medan, durian asal Jepara yang sedikit kekuningan, dan durian asal Bogor yang berukuran kecil tapi tetap nikmat rasanya.
Baca: Jokowi Akan Minta Klarifikasi Rizal Ramli Soal Blok Masela
Marwan berharap masyarakat desa bisa memanfaatkan buah khas daerah tropis itu untuk meningkatkan pendapatan masyarakat desa. “Kita bisa dorong wisata melalui durian untuk menarik turis ke desa.”
Marwan menyarankan dana untuk mengelola pertanian dan pariwisata durian di desa bisa dibicarakan dengan pihak pengelola badan usaha milik desa. Ia yakin pariwisata durian itu bisa memberikan dampak yang baik kepada masyarakat daerah.
Menurut Marwan, bila buah-buahan, khususnya durian, asal desa bisa dikelola dengan baik dan dipasarkan dengan maksimal, tak akan ada desa penghasil durian yang kondisinya tertinggal. “Semua pasti bisa maju.”
Marwan mengunjungi pedagang kaki lima di depan kantornya secara mendadak. Ia beserta rombongannya serta para pewarta menikmati buah khas Indonesia itu. Ia pun sempat membagikan durian kepada beberapa pejalan kaki yang melewati pedagang durian itu.
MITRA TARIGAN