TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Saleh Husin memberikan pesan khusus kepada pelaku industri otomotif yang terhimpun dalam Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Salah satunya, ia menyebutkan, tantangan pengembangan industri otomotif ke depan akan semakin berat sebagai dampak persaingan.
"Kompetisi global makin ketat dan tidak mengenal batas-batal wilayah,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa, 23 Februari 2016.
Saleh menilai peran asosiasi semakin penting untuk memberikan masukan kepada pemerintah. Masukan itu bisa menjadi pertimbangan dalam merumuskan kebijakan serta program yang sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha otomotif. Dengan demikian, industri dapat berkontribusi besar bagi perekonomian nasional.
Karena itu, ia menekankan pentingnya peningkatan daya saing, misalnya melalui penguatan industri komponen dan pendukung. Penguasaan teknologi dan peningkatan sumber daya manusia juga diperlukan. “Itu kata kunci yang mutlak dilakukan dan diperhatikan pemerintah maupun pengusaha.”
Baca: Indonesia Akan Jadi Basis Industri Toyota
Pengembangan ekspor juga harus terus dilakukan untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu basis produksi otomotif dunia. Salah satu negara tujuan ekspor otomotif Indonesia adalah Timur Tengah. Negara itu, kata Saleh, telah menerapkan standar konsumsi bahan bakar serta standar kualitas dan keamanan produk yang semakin ketat.
Untuk mempertahankan dan mengembangkan pangsa pasar di negara tujuan ekspor, Indonesia harus mampu memproduksi mobil hemat energi dan ramah lingkungan. Namun tetap memenuhi standar kualitas, keselamatan, dan keamanan tinggi sesuai kebutuhan pasar.
Terakhir, ucap Saleh, berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) berimbas pada semakin ketatnya persaingan bisnis. Pergerakan barang, jasa, serta tenaga kerja juga semakin bebas. Gaikindo harus bekerja sama dengan pemerintah mengantisipasi agar industri dalam negeri tidak tergerus masuknya barang impor secara bebas.
DANANG FIRMANTO