TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Selasa pagi menguat 35 poin menjadi Rp 13.403 per dolar Amerika Serikat.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan nilai tukar rupiah bergerak menguat terhadap dolar Amerika, seiring dengan harga minyak mentah dunia yang terapresiasi.
"Minimnya data ekonomi domestik membuat pergerakan rupiah cenderung mengikuti dinamika perekonomian global. Harga minyak mentah dunia yang naik membantu penguatan mata uang domestik," katanya.
Harga minyak mentah jenis WTI Crude hari ini berada di level 31,48 dolar Amerika per barel, sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi 34,32 dolar Amerika per barel.
"Diproyeksikan, penguatan rupiah berpeluang berlanjut melihat optimisme penguatan harga minyak mentah dunia," katanya.
Ia berharap, isu negatif mengenai pembatasan maksimum margin bunga bersih (NIM) perbankan oleh regulator tidak mengganggu laju penguatan rupiah terhadap dolar Amerika.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan dolar Amerika melemah setelah pernyataan pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) sepakat menunda kenaikan tingkat suku bunga karena besarnya tingkat volatilitas pasar.
"Situasi itu membebani The Fed untuk mempertimbangkan laju kenaikan suku bunga sehingga membuka peluang bagi laju rupiah untuk terapresiasi terhadap dolar Amerika," katanya.
ANTARA