TEMPO.CO, Jakarta - Garuda Indonesia Group meraih berbagai kerja sama strategis di Singapore Air Show 2016. Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia mendapatkan kontrak senilai US$ 129,5 juta, melebihi target awal sebesar US$ 100 juta. “Pencapaian Garuda Indonesia pada Singapore Air Show merupakan wujud sinergi induk perusahaan dengan anak usaha dalam memperluas jaringan bisnis level global,” kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia Arif Wibowo dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 23 Februari 2016.
Ini tahun pertama keikutsertaan Garuda Indonesia Group dalam Singapore Air Show. Sebelumnya, hanya GMF yang mengikuti ajang itu. Arif menilai kehadiran Garuda Indonesia Group memberikan dampak positif bagi perusahaan yang telah menjalin kerja sama, baik dengan Garuda Indonesia maupun anak usaha lainnya.
Direktur Utama GMF Aero Asia Richard Budihadianto mengklaim keberhasilan GMF meraih berbagai kontrak kerja sama adalah langkah agresif dan strategis dalam mengembangkan bisnis. Ia meyakini Singapore Air Show adalah salah satu tempat yang tepat bagi GMF Aero Asia mengembangkan kerja sama yang sudah ada atau yang baru, baik di level nasional maupun global.
Selain mendapat kontrak kerja sama, Garuda mendapatkan penghargaan. Pada hari kedua Singapore Air Show, 17 Februari 2016, Garuda Indonesia meraih penghargaan sebagai Maskapai Bintang Lima (5-Star Airline) dari Skytrax, lembaga independen pemeringkat penerbangan global di London, Inggris. Gelar yang sama pernah diperoleh Garuda Indonesia pada akhir 2014. Untuk sertifikat 5-Star Airline yang kedua diserahkan Direktur Eksekutif Skytrax Edward Plaisted kepada Arif.
Di antara lebih dari 200 maskapai penerbangan di dunia, hanya ada tujuh maskapai bintang lima (5-Star Airline). Ketujuh maskapai itu adalah Garuda Indonesia, Singapore Airlines, Cathay Pacific, Qatar Airways, Asiana Airlines, All Nippon Airlines, dan Hainan Airlines.
Singapore Air Show merupakan salah satu dari tiga ajang bergengsi di dunia selain Farnborough Air Show dan Paris Air Show.
DANANG FIRMANTO