TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk bakal menambah pembangunan infrastruktur gas bumi mulai 2016 hingga 2019. Salah satu proyek yang akan dimulai adalah pembangunan pipa gas bumi sekitar 1.685 kilometer.
"PGN merencanakan pembangunan infrastruktur gas untuk peningkatan gas domestik," kata Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso melalui keterangan tertulis, Senin, 22 Februari 2016. Proyek ini akan menambah panjang pipa gas PGN yang ada saat ini 6.971 km menjadi 8.656 km pada 2019.
Hendi berujar, penambahan panjang pipa membuat kemampuan pemanfaatan gas bumi oleh PGN meningkat. Perseroan mencatat, kemampuan utilisasi gas bumi dapat meningkat 1.902 juta kaki kubik per hari (MMscfd).
Dengan pemanfaatan gas bumi sebanyak itu, PGN menghitung penghematan sebesar Rp 110,9 triliun. Sepanjang 2015, penyaluran gas bumi PGN sebanyak 1.586 MMscfd memberikan penghematan sekitar Rp 88 triliun kepada pelanggan PGN.
Hendi menuturkan infrastruktur pipa gas bumi yang dibangun sepanjang 1.685 km tersebut di antaranya proyek pipa transmisi open access Duri-Dumai-Medan, pipa transmisi open access Muara Bekasi-Semarang, pipa Distribusi Batam (Nagoya) WNTS-Pemping, serta pipa distribusi gas bumi di wilayah existing dan daerah baru lain.
Selain melakukan penambahan infrastruktur gas bumi berupa pipa, PGN akan membangun 60 stasiun pengisian bahan bakar gas bumi (SPBG) tambahan. Hendi mengatakan SPBG tersebut akan tersebar di sejumlah daerah, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Batam, Lampung, Riau, dan Sumatera Utara. PGN juga berencana membangun mini-LNG system untuk Indonesia tengah dan timur.
AYU PRIMA SANDI