TEMPO.CO, Jakarta - Membangun sebuah rumah tipe sederhana kini tak perlu memakan waktu berbulan-bulan. Membangun hunian ternyata bisa dikejarkan hanya dalam waktu lima hari. Seperti apa ya pengerjaannya?
PT Tata Logam Lestari, perusahaan penyedia material bangunan baja ringan menawarkan konsep rumah instan. Yakni hunian yang waktu pengerjaannya pendek sehingga harganya bisa jauh lebih murah.
Baca Juga:
Melalui produknya yang diberi nama Domus, Tata Logam mengklaim dapat membangun rumah hanya dalam waktu lima hari saja. "Kami bisa membangun rumah layak huni tipe 21 dalam jangka waktu lima hari dengan empat tukang/pekerja," ucap Manager PT Tata Logam Lestari Harsono Mintono kepada Tempo, Kamis 18 Februari 2016.
Harsono menjelaskan, Domus merupakan sebuah produk rumah permanen instan yang telah lama dikembangkan oleh perusahaan. Produk ini bisa dijadikan solusi untuk membangun rumah dengan harga yang murah namun sangat kuat dan tahan lama.
“Walaupun dapat dibangun dengan cepat hasilnya sebenarnya sangat bagus, bentuknya presisi dan tahan gempa,” ucapnya.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebenarnya juga sudah mengembangkan produk Risha - rumah instan sederhana sehat. Perbedaan Risha dan Domus, bila Risha berkonsep knock down atau bongkar pasang, maka Domus berupa bangunan permanen. Rangka bangunannya berupa kolom praktis dan rangka atap yang menggunakan material baja ringan.
"Kami memakai material baja ringan galvanis anti karat, lebih kuat dibandingkan baja ringan biasa," Harsono berujar. Konsep rumah Domus ini sudah diterapkan untuk tipe 21, 29, 36 dan 45.
Rumah ini ramah lingkungan, karena dari proses instalasi, tidak banyak bahan bangunan yang terbuang. Menurut Harsono, semua sudah diperhitungkan secara rinci. “Ini ramah lingkungan, karena bahan baku tidak ada yang menggunakan kayu.”
Dalam pengaplikasiannya, rumah instan ini bisa dibilang cukup sederhana. Pertama, dilokasi di bangun rangka yang terbuat dari bahan baja ringan. Rangka tersebut meliputi rangka kuda-kuda, rangka plafon, genteng dan cladding.
Setelah itu pada bagian dinding ditempel bata ringan untuk membentuk dinding, setelah terbangun maka diberikan plafon gypsum, jendela dan pintu. Kemudian dilakukan finishing layaknya membangun rumah pada umumnya seperti memberi keramik, memberikan plesteran pada dinding dan pengecetan. “Agar kuat, rangka-rangka yang dibangun, dipasang dengan menggunakan dynabolt,” ujar Harsono.
Namun ucap Harsono, sebelum melakukan pembangunan, customer wajib membuat pondasi, saluran air serta saluran septic tank. “Untuk membantu pemasangan instalasi listrik kami bersedia melakukannya.”
Soal harga, Harsono mengungkapkan, pihaknya mematok harga sekitar Rp 37 juta untuk tipe rumah 21. Untuk tipe 29 biayanya Rp 47,8 juta tipe 36 Rp 54,7 juta dan untuk tipe 45 Rp 65,6 juta. “Biaya tersebut sudah termasuk tukang, jadi customer hanya terima beres saja.”
Konsep rumah instan dari Tata Logam Lestari akan diikutkan dalam pameran industri material, interior dan teknologi bangunan atau IndoBuild Tech Expo yang akan digelar di ICE BSD City, Tangerang Selatan pada 25-29 Mei 016.
SETIAWAN ADIWIJAYA