TEMPO.CO, San Fransisco - Menteri-menteri Perdagangan anggota ASEAN mengunjungi Prospect Silicon Valley, Kamis, 18 Februari 2016. Mereka menjajaki dilakukannya kerja sama dengan perusahaan teknologi itu dalam membangun kota pintar atau smart city.
Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan pemerintah sedang mempelajari penggunaan teknologi dalam pengelolaan kota. "Banyak teknologi yang bisa diterapkan dan mempermudah bisnis maupun kehidupan sehari-hari seperti penggunaan lampu tenaga surya atau alat pendeteksi kemacetan lalu lintas," ujarnya saat ditemui Tempo di kantor Prospect Silicon Valey, San Fransisco, Amerika Serikat, Kamis 18 Februari 2016.
Tom mengatakan penerapan teknologi tak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Contohnya penggunaan telepon pintar yang telah menjangkau pelosok.
Prospect Silicon Valley adalah perusahaan teknologi non-profit yang membantu menghubungkan antara perusahaan pemula dengan pasar, fasilitas, mitra dan sumber dana. Salah satu produk yang digadang adalah pembangunan kota pintar atau smart city.
Vice President Client Service Silicon Valey Karen Janowski mengatakan pihaknya menggandeng banyak perusahaan pemula atau start up untuk memenuhi kebutuhan pembangunan kota pintar. "Ada banyak perusahaan start up yang menjadi mitra kami memenuhi teknologi yang dibutuhkan," kata Karen saat berbicara di hadapan para menteri dari ASEAN.
Ia melanjutkan, hampir setiap kota besar menghadapi masalah yang sama. "Perubahan iklim, meningkatnya urbanisasi serta makin langkanya sumber daya," ujar Karen.
Prospect Silicon Valley adalah perusahaan non profit. Pendanaan didapat dari berbagai sumber termasuk di antaranya bantuan dari perusahaan raksasa.
Sementara itu, saat berbicara di depan anggota US Chamber of Commerce di San Fransisco, Rabu, 17 Februari 2016, Thomas Lembong mengajak pengusaha AS menanamkan investasinya di Indonesia. Pemerintah telah melonggarkan kebijakan di bidang ekonomi dengan membuka kepemilikan 100 persen 17 bidang usaha bagi invetasi asing.
Pertemuan itu dihadiri perwakilan dari Chevron, Caterpillar, Asia Business Council, Blackberry, Cargill, Microsoft, dan Phillip Morris.
DEWI RINA (SAN FRANSISCO)