TEMPO.CO, Jakarta - Data yang diterbitkan oleh Bank Indonesia mencatat hingga November 2015 jumlah kartu kredit yang beredar mencapai 16,81 juta keping atau meningkat 5,25% dari 15,97 juta keping pada tahun sebelumnya. Dari sisi nilai transaksi tercatat tumbuh sebesar 8% menjadi Rp23,07 triliun dengan 23,78 juta transaksi.
Head of Retail Banking Product PT Bank CIMB Niaga Tbk. Budiman Tanjung menuturkan sepanjang tahun lalu jumlah kartu kredit perseroan yang beredar tumbuh lebih dari 13%, sedangkan nilai transaksi tumbuh sebesar 14%.
"Untuk tahun ini, bisnis kartu kredit kami diharapkan dapat tumbuh di atas 15%," ucapnya kepada Bisnis.com, Kamis (18 Februari 2016).
Budiman menyebutkan strategi yang dijalankan bank milik investor asal Negeri Jiran untuk meningkatkan bisnis kartu kreditnya antara lain dengan terus mengembangkan produk dan fitur. Selain itu, perseroan juga terus mempertajam portofolio kartu kredit yang dimiliki.
Peluncuran core banking system milik perseroan yang baru saja dilakukan, juga disebut dapat menggenjot pertumbuhan kartu kredit Bank CIMB Niaga.
"Tentunya, berbagai peningkatan layanan akan lebih mudah kami lakukan," kata Budiman.
Presentasi kinerja keuangan perseroan menunjukkan hingga September 2015 jumlah pinjaman yang disalurkan melalui bisnis kartu kredit senilai Rp5,88 triliun. Adapun, total nilai kredit konsumer emiten dengan ticker BNGA ini tercatat senilai Rp51,40 triliun dengan porsi paling besar berada di kredit pemilikan rumah (KPR).
Senada, Direktur Credit Card & Personal Loan PT Bank Mega Tbk. Dodit Wiweko Probojakti mengatakan pihaknya membidik pertumbuhan nilai transaksi kartu kredit sebesar 34% dibandingkan dengan transaksi yang dicatatkan sepanjang akhir tahun lalu. Nilai transaksi kartu kredit perseroan sepanjang 2015 tumbuh sekitar 11% menjadi Rp26,5 triliun.
"Untuk tahun ini kami menargetkan tumbuh 34% menjadi Rp36,5 triliun," ucapnya.
Sedangkan untuk nilai kredit yang disalurkan Bank Mega melalui bisnis kartu kredit disebutkan senilai Rp8 triliun atau tumbuh sekitar 12% dibandingkan nilai kredit sepanjang 2014. Sedangkan, untuk tahun ini, perseroan membidik pertumbuhan sebesar 30% atau senilai Rp10,4 triliun.
Dodit menyebutkan pertumbuhan bisnis kartu kredit emiten dengan kode saham MEGA pada tahun ini didorong oleh beberapa aspek, salah satunya penerbitan kartu kredit, kartu debit, dan uang elektronik Mega-Barca Card hasil kerjasama dengan klub sepakbola asal Negeri Matador FC Barcelona. Produk ini ditujukan untuk lebih dari 25 juta pendukung klub sepak bola tersebut.
"Selain itu, kami optimistis dengan kekuatan sinergi dengan grup CT Corp., di mana di dalamnya ada bisnis retail, department store, fashion, dan food and beverage," ungkap Dodit.
Sedangkan dari sisi jumlah kartu kredit yang beredar, bank milik taipan Chairul Tandjung ini juga berharap dapat mencapai angka 2,2 juta keping atau tumbuh sebanyak 500.000 keping.