TEMPO.CO, Jakarta - Senior Vice President BlackBerry Messenger (BBM) Matthew Talbot mengatakan nama BBM telah dikenal banyak orang, tapi dalam sektor mobile advertise masih terbilang baru. "Kami akan mencoba merambah bisnis ini dengan menggandeng Adways," kata Matthew di kawasan SCBD, Rabu, 17 Februari 2016.
Matthew menyebutkan kerja sama antara BBM dan Adways sudah terjalin sejak pertengahan tahun lalu. Selama masa kerja samanya, Matthew mengakui puas dengan layanan yang diberikan Adways. "Adways mampu menggaet lebih banyak customers. Adways memiliki kemampuan untuk membantu BBM menggaet iklan," ujarnya.
Baca Juga:
Matthew mengatakan BlackBerry dikenal dengan kemampuannya menjaga semua data sensitif dari semua end point. Produk BlackBerry hingga kini masih menjadi messenger app paling populer di Indonesia. BBM menyediakan layanan multiple ad space yang sesuai dengan kebutuhan pengiklan. Adapun iklan disajikan kepada pengguna BBM dalam banyak format, seperti feed, video, stiker, dan buletin.
Country Marketing Manager Adways Indonesia Ary Hermansyah menyebutkan, lewat kerja sama ini, Adways berfungsi sebagai reseller bagi BBM. Keuntungan bagi BBM, Adways akan membawa BBM service tidak hanya di Indonesia, melainkan di 12 negara cabang Adways.
Baca: Dari 5.200 SPBU, 400 Diantaranya Berkualitas Rendah
PT Adways Indonesia merupakan cabang dari Adways Inc yang berpusat di Sinjuku, Jepang. Adways menargetkan dapat menyediakan layanan iklan berbiaya paling efisien bagi kliennya di negara yang menyediakan layanan BlackBerry Messenger Advertising media.
"Adways akan memberikan kontribusi terhadap perluasan pasar industri dari para pengembang aplikasi dan memberikan layanan aplikasi mobile marketing berkualitas dan inovatif di seluruh dunia," tutur Ary.
Adways memiliki lebih dari seribu karyawan multinasional di 12 kantor cabang di 12 negara dan mendukung bisnis pengembang aplikasi di seluruh dunia. Ary mengaku saat ini klien Adways masih didominasi industri game application. "Sebanyak 70 persen klien kami adalah game industry."
LARISSA HUDA