TEMPO.CO, Jakarta - Untuk mengukuhkan hubungan ekonomi ASEAN dan Amerika Serikat, Presiden Joko Widodo menyampaikan dua poin utama yang harus diprioritaskan. Kedua poin tersebut adalah pengembangan dan ketahanan Usaha Kecil Menengah (UKM) serta pengembangan teknologi dan ekonomi digital.
Kedua poin itu disampaikan Presiden Jokowi di hadapan para Kepala Negara/Pemerintahan ASEAN dan Amerika yang menghadiri Special ASEAN-US Summit 2016, di Sunnylands, Palm Spring California, Amerika, 15 Februari 2016.
“Presiden Jokowi menjelaskan terjalinnya kerja sama dalam bidang pengembangan UKM serta pemanfaatan teknologi informatika dan digital economy dapat mendorong tumbuhnya sumber-sumber pertumbuhan ekonomi di tengah masyarakat ASEAN dan Indonesia,” kata Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong melalui siaran pers, Rabu, 17 Februari 2016.
Para Kepala Negara/Pemerintahan ASEAN, kata Tom Lembong, menekankan bahwa dukungan Amerika sangat berarti bagi ASEAN yang terus berproses memasuki era integrasi ekonomi. Untuk itu, pada pertemuan pertama Special ASEAN-US Summit, para Kepala Negara fokus membahas langkah-langkah kerja sama dalam upaya pengembangan UMKM dan teknologi informatika. Kerja sama tersebut dinilai menjadi bentuk komitmen Amerika untuk mendorong integrasi ekonomi ASEAN dalam 10 tahun ke depan.
Menurut Tom Lembong, pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menjelaskan kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang optimistis. Selain itu, ia memaparkan berbagai langkah reformasi yang telah dilakukan untuk menjadikan ekonomi Indonesia semakin kompetitif dan menarik bagi investor.
Tak hanya itu, Jokowi juga menyampaikan visi Indonesia pada 2020 yang ingin menjadikan Indonesia sebagai pengguna digital economy terbesar dan siap mencetak 1.000 digital technopreneurs. Presiden Obama mengapresiasi visi Indonesia tersebut dan berharap ASEAN juga dapat membangun suatu ASEAN Digital Economy karena akan secara signifikan meningkatkan kemampuan bersaing ASEAN di pasar global.
Terakhir, menurut Tom Lembong, Jokowi telah meminta dukungan Presiden Obama untuk mewujudkan visi tersebut dengan harapan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan mengurangi kesenjangan ekonomi masyarakat. "Presiden juga sekaligus menyampaikan dukungannya atas usulan Presiden Obama membentuk ASEAN-US Connect,” ujarnya.
Poin-poin tersebut, menurut Tom Lembong, juga disampaikan pada sesi pertemuan dengan para CEO perusahaan besar teknologi Amerika, seperti IBM, Microsoft, dan Cisco System. Para Kepala Negara/Pemerintahan juga membahas topik yang sama.
Di sana, Jokowi kembali meyakinkan para CEO bahwa pertumbuhan ekonomi ASEAN, khususnya Indonesia, pada 2015 (4,8 persen), yang berada di atas pertumbuhan ekonomi dunia, menjadi indikator positif bagi para investor Amerika Serikat untuk memainkan perannya dalam peningkatan kerja sama ekonomi ASEAN-Amerika, khususnya di bidang investasi. “ASEAN telah menunjukkan ketahanannya terhadap gejolak ekonomi global yang terjadi dan telah menjadi satu komunitas ekonomi tunggal sehingga para investor Amerika tidak perlu ragu berinvestasi di Indonesia dan negara ASEAN lainnya,” ujar Tom Lembong.
PINGIT ARIA