TEMPO.CO, Seoul - Presiden Direktur PT LG Electronics Indonesia Jaeyoung Lee memastikan tidak ada rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya di dua pabrik di Tanah Air. "Perekonomian mulai stabil dan menunjukkan perbaikan, dan kami akan tetap bertahan," ujarnya pada Selasa malam di sela-sela acara LG InnoFest Asia 2016 di Hotel Grand Hyatt, Seoul.
Pernyataan Lee merespons keputusan produsen elektronik Jepang, Panasonic dan Toshiba, yang melakukan restrukturisasi dan menggabungkan pabriknya di dalam negeri baru-baru ini. "Kami punya strategi lain, salah satunya dengan memperkuat brand dan masuk ke pasar non-konvensional, seperti pasar ultra premium."
Lee juga optimistis karena hingga kini perusahaannya masih menguasai pasar penjualan elektronik domestik. "Kontribusi LG Indonesia terhadap global sekitar 4-5 persen. Cukup besar," katanya.
Di Indonesia, LG memproduksi kulkas, mesin cuci, penyejuk ruangan, televisi, dan perangkat audio video serta layar monitor. "Dan hasil pabrik itu diekspor," tutur Lee.
Toto, salah satu perwakilan penjual produk LG di Medan, optimistis kejadian di perusahaan Panasonic dan Toshiba tak terjadi di LG. "Lihat saja, acara (LG InnoFest) sebesar ini bisa digelar di Seoul," ucapnya kepada Tempo.
Toto menambahkan, langkah LG terus berinovasi dengan meluncurkan produk barunya yang menyasar konsumen ultra premium juga sebagai tanda bahwa perusahaan ini punya kinerja yang baik. "Logikanya tidak mungkin PHK kalau perusahaan seperti ini."
R.R. ARIYANI (SEOUL)