TEMPO.CO, Yogyakarta - Salah satu perusahaan badan usaha milik negara, PT Aneka Tambang Tbk atau Antam, mencetak dan memasarkan emas batangan bermotif batik. Ada empat motif batik yang menjadi andalan penjualan emas batangan di Yogyakarta, yaitu motif kawung, sido mukti, parangan, dan mega mendung.
Penjualan emas bermotif batik itu menandai pembukaan butik emas pertama milik Antam yang beroperasi di Daerah Istimewa Yogyakarta, kemarin. “Kami menawarkan investasi berupa emas batangan. Ada yang bermotif batik,” kata Direktur Operasi PT Antam Agus Zamzam Jamaluddin, Selasa, 16 Februari 2016.
Butik emas logam mulia (LM) 999,9 di Yogyakarta merupakan butik ke-13 milik Antam. Sebelumnya, butik yang sama sudah dibuka di kota lainnya, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, Palembang, Semarang, Banjarmasin, Balikpapan, Medan, dan Bali.
Antam optimistis pangsa pasar penjualan emas di Yogyakarta sangat besar. Menurut General Manager Logam Mulia Business Unit Dody Martimbang, setelah pembukaan butik logam mulia di Semarang, peminat banyak yang datang dari Yogyakarta. Pembukaan butik logam mulia di Yogyakarta ini akan menambah gairah orang berinvestasi emas. “Jadi pembukaan butik ini berpotensi besar mengembangkan bisnis dan investasi,” ucapnya.
Agus menjelaskan, volume penjualan emas di Antam pada 2015 mencapai 14.179 kilogram atau naik 42 persen dibanding perolehan pada 2014. Lonjakan itu mendorong pendapatan perusahaan juga naik tajam, yakni mencapai Rp 7,31 triliun, naik 49 persen dibanding pada 2014.
Seniman dan budayawan, Didik Nini Thowok, yang hadir dalam pembukaan butik, mengatakan senang berinvestasi emas. Sebab, selain menguntungkan, hal itu menjadi tradisi turun-temurun dari keluarganya. “Dari mbah-mbah saya, kalau menabung, ya, menabung emas. Itu sudah tradisi,” katanya.
Harga emas batangan bermotif batik yang diluncurkan pertama kali pada Desember tahun lalu itu lebih mahal daripada emas batangan lainnya. Harga emas batangan per 10 gram dijual Rp 5,32 juta, emas batik dijual Rp 5,77 juta per 10 gram. Emas bermotif batik itu dijual dalam berat bervariasi, yaitu 10 gram dan 20 gram.
MUH SYAIFULLAH