TEMPO.CO, Jakarta - Ekspor tembaga Jawa Timur pada Januari anjlok 50,6 persen dari posisi setahun lalu akibat penurunan harga komoditas itu di pasar internasional.
Data Badan Pusat Statistik Jatim yang dikutip Selasa (16 Februari 2016), mencatat pengapalan tembaga pada bulan pertama tahun ini hanya US$52,2 juta, merosot di bawah nilai setahun lalu yang mencapai US$105,7 juta.
Jatim selama ini mengekspor katoda tembaga yang diproduksi oleh PT Smelting di Gresik. Pabrik yang merupakan usaha patungan PT Freeport Indonesia dan Mitsubishi itu melakukan kegiatan pemurnian 40%-50% konsentrat tembaga yang diproduksi Freeport.
Sepanjang tahun lalu, pengapalan tembaga US$636,3 juta atau menyumbang 3,9 persen terhadap total ekspor Jatim. Nilai itu anjlok dari realisasi tahun sebelumnya yang mencapai US$882,9 juta.
Harga tembaga sudah menurun sekitar 20% dalam setahun terakhir ke kisaran US$200 per pon akibat penurunan permintaan dari Cina, konsumen tembaga terbesar di dunia.