Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekonomi Melambat, Pengangguran di Yogyakarta Meningkat

image-gnews
Pengunjung saat mendaftar pekerjaan di career builder.co.id di gedung smesco, Jakarta, 11 Juni 2015. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, dalam kurun waktu satu tahun, tingkat pengangguran di Indonesia mengalami penambahan sebanyak 300 ribu jiwa. Tempo: Aditia Noviansyah
Pengunjung saat mendaftar pekerjaan di career builder.co.id di gedung smesco, Jakarta, 11 Juni 2015. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, dalam kurun waktu satu tahun, tingkat pengangguran di Indonesia mengalami penambahan sebanyak 300 ribu jiwa. Tempo: Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Jumlah pengangguran di Daerah Istimewa Yogyakarta terus meningkat. Dari 67.418 orang pada 2014, melonjak menjadi 80.245 orang pada akhir 2015. Kepala Bidang Pembinaan Pelatihan Sertifikasi dan Pemagangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY, Hera Aprilia mengatakan perlambatan ekonomi menjadi penyebab dari lonjakan pengangguran tersebut.

“Jumlah lulusan sekolah bertambah setiap tahun tetapi lapangan pekerjaan cenderung tetap bahkan berkurang," ujar Hera Aprilia kepada Tempo Minggu, 14 Februari 2016.

Jumlah pengangguran tersebut, kata Hera, termasuk dalam pengangguran terbuka yang terdiri atas mereka yang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin dapat pekerjaan, dan mereka yang sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.

Hera mengatakan kemampuan perusahaan di DIY dalam menyerap tenaga kerja  tidak terlalu tinggi. Berbeda dengan kota besar lainnya seperti Surabaya, Jakarta, atau Semarang yang memang tergolong daerah industri. DIY, kata dia,  hanya memiliki 3.886 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 1,8 juta orang.

Menurut Hera sebagian besar penganggur didominasi lulusan SMA sebesar 54,28 persen diikuti sarjana  18,05 persen. Dari segi usia, penganggur didominasi kelompok umur 15-34 tahun yang mencapai 81 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hera mengatakan Dinas Tenaga Kerja DIY telah memiliki target pengurangan jumlah pengangguran pada tahun ini sebanyak 6.643 orang, yang dilakukan dengan cara pelatihan keterampilan untuk 2.904 orang, sertifikasi 600 orang, pemagangan 480 orang, penempatan tenaga kerja 1.200 orang, dan perluasan kerja 1.459 orang.

Ketua Rumah Guide Indonesia (RGI) Josh Handani mengungkapkan sertifikasi perlu dilakukan untuk mempermudah pemandu wisata bekerja di berbagai negara untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA). "Untuk bersaing perlu ditingkatkan kemampuan dalam bidang pelayanan karena pariwisata berorientasi pada kepuasan konsumen," tuturnya.

Dia memperkirakan jumlah pemandu wisata di DIY mencapai 300-an orang dan bidang ini paling berpotensi dioptimalkan karena Yogyakarta adalah Kota Pariwisata.

SWITZY SABANDAR

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

9 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

13 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

28 hari lalu

Sekelompok pria pengangguran membakar kardus ketika mereka berusaha menghangatkan diri ketika fajar di Kota Gaza, 18 Februari 2019. Orang-orang itu mengatakan mereka akan dengan senang hati bekerja hanya dengan 5 syikal sehari (sekitar 1,35 Dolar AS) tetapi tidak ada pekerjaan. Pada Oktober 2018, Bank Dunia mengatakan, 54 persen tenaga kerja Gaza menganggur, termasuk 70 persen pemuda. REUTERS/Dylan Martinez
Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

33 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

39 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

41 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

46 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

47 hari lalu

Ilustrasi bekerja di era digital. Foto: Freepik
2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur.


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

48 hari lalu

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.


Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

50 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di sebelah uang rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah bisa bergerak ke arah Rp 15.500 per dolar AS pada pekan ini.