TEMPO.CO, Surabaya -- Kereta api yang berangkat dari Stasiun Surabaya ke arah Banyuwangi maupun ke arah Malang masih terganggu sampai hari ini. Humas Daerah Operasi 8 Surabaya PT Kereta Api Indonesia Suprapto mengatakan sampai saat ini belum bisa memprediksi kapan perjalanan kereta api akan berlangsung normal.
"Tergantung Gusti Allah mau menyurutkan kapan," katanya ketika dihubungi Tempo, Minggu 14 Februari 2016.
Suprapto berujar, pihaknya masih mencari cara agar dapat segera mengatasi banjir. Sebab, banjir yang terjadi di Jalan Raya Porong tak menunjukan tanda-tanda akan surut. Kondisi banjir di Jalan Raya Porong masih berkisar 40 hingga 50 centimeter. "Masih parah di sana," katanya.
Saat ini, kata Suprapto, para penumpang yang telah membeli tiket sebelum terjadinya banjir akan diangkut menggunakan bus menuju ke stasiun Bangil. Dari stasiun Bangil tersebut baru kemudian penumpang naik kereta hingga kota yang dituju.
"Ini khusus untuk penumpang bisnis dan eksekutif kalau ekonomi sementara tidak jalan," ujarnya.
Sementara itu penumpang yang beli tiket saat hari H keberangkatan, ke arah Malang atau ke arah Banyuwangi untuk kereta eksekutif maupun bisnis sementara ini tidak bisa dilayani di stasiun Gubeng Surabaya. Para penumpang dapat membeli tiket secara langsung di stasiun Bangil. Hal ini terpaksa dilakukan agar penumpang yang dinaikkan dengan bus ke stasiun Bangil tidak membludak.
Sementara itu, ketika Tempo mencoba untuk membeli tiket kereta api Mutiara Timur Malam tujuan ke Jember di stasiun Pasar Turi dan Stasiun Gubeng, salah seorang petugas loket mengatakan bahwa kereta api jurusan tersebut tidak dapat dibeli. "Iya, ini tidak bisa di klik untuk dijual," kata petugas itu.
EDWIN FAJERIAL