TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Presiden Jusuf Kalla mentargetkan penurunan tingkat suku bunga kredit komersial menjadi lebih rendah dibanding negara-negara ASEAN pada tahun depan. "Akhir tahun depan, Insya Allah semua bunga jadi 7 persen," kata Kalla saat meresmikan Indonesia Property Expo di Jakarta Convention Center, Sabtu, 13 Februari 2016.
Pada Januari 2016 lalu suku bunga acuan BI Rate ditetapkan sebesar 7,25 persen. Kalla mengatakan suku bunga kredit di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asean. "Kalau Thailand bisa 7 persen, kita tidak bisa lebih tinggi dari Thailand," katanya.
Kalla mengatakan suku bunga tinggi hanya akan menghambat pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Suku bunga tinggi, kata dia, tak berlaku di satu pun negara maju. "Kita sudah mengalami keburukan kebijakan dengan cara bunga tinggi," kata Kalla. "Semua itu justru menguntungkan asing. Tidak menguntungkan bangsa ini."
Suku bunga tinggi, kata dia, hanya menarik dana keluar dari Indonesia, bukan mendorong aliran dana masuk ke Indonesia. Agar suku bunga dapat segera ditekan, Kalla mengatakan pemerintah akan menerapkan kebijakan untuk mendorong penurunan suku bunga dalam waktu dekat. "Jadi semua dunia usaha berkembang sebaik-baiknya," katanya.
Kalla mengatakan suku bunga kredit usaha rakyat sebesar sembilan persen.
ANANDA TERESIA