TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk hanya mematok target penerimaan laba bersih sebesar 30-40 persen untuk tahun ini. Padahal pada 2015 lalu, bank milik pemerintah ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,85 triliun atau melonjak 62 persen dibandingkan 2014 yang hanya meraup Rp 1,146 triliun.
Direktur Utama BTN, Maryono, menjelaskan penurunan laba bersih karena ketatnya persaingan di tahun ini dan mulai berjalannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). “Makanya target pertumbuhan laba kita tidak terlalu besar dibandingkan tahun lalu,” kata Maryono dalam keterangan tertulisnya, Senin 8 Februari 2016.
Untuk mencapai laba bersih 40 persen, BTN menargetkan pembiayaan perumahan subsidi maupun non-subsidi sebesar 600 ribu hingga 700 ribu unit. Maryono mengatakan target tersebut masuk dalam program pembiayaan sejuta rumah milik pemerintah. “Pada 2015, BTN telah berkontribusi sebanyak 474.099 unit dalam program ini,” ucap Maryono.
Maryono optimistis target tersebut tercapai. Sebab, rumah-rumah yang mulai dibangung oleh para pengembang pada 2015 lalu diprediksi akan rampung di tahun ini. Apalagi perseroan juga meningkatkan kerja sama dengan pengembang dari Real Estate Indonesia dan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia. “Tahun ini akan kita perluas dengan pengembang yang ada di BPJS Ketenagakerjaan dan BUMN Karya."
SINGGIH SOARES