TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta bank-bank nasional menurunkan suku bunga pinjaman karena kondisi ekonomi yang lesu. Menurut dia, dalam kondisi saat ini, beberapa sektor, seperti industri, memerlukan dorongan agar bisa bersaing.
"Bunga masih tinggi, ujungnya dunia industri dan perdagangan mahal," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat, 5 Februari 2016.
Kalla berharap, turunnya suku bunga pinjaman bisa membuat sektor manufaktur makin menggeliat. Upaya ini juga dianggap bisa mencegah pemutusan hubungan kerja yang sedang marak terjadi. Ihwal target penurunan suku bunga, Kalla tidak bisa menyebutkan. "Masih dibicarakan," katanya.
Rencana penurunan suku bunga bank ini sudah dibicarakan Kalla dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno. Pada kesempatan terpisah, Rini mengaku akan membahas rencana penurunan ini dengan Otoritas Jasa Keuangan.
Sebagai langkah awal, pemerintah akan meminta empat bank nasional segera menurunkan suku bunganya. "Harapannya, kalau bank BUMN bisa melakukan, otomatis industri akan mengikuti," kata Rini. Dia tidak menyebut berapa besar target penurunan suku bunga. "Pokoknya single digit dulu (penurunan suku bunganya)," tuturnya.
Bulan lalu, Bank Indonesia sudah menurunkan suku bunga acuan dari 7,5 persen menjadi 7,25 persen. Kendati demikian, sejumlah perbankan belum mengikuti langkah BI.
ADITYA BUDIMAN