TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China, Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan setelah kereta cepat Jakarta-Bandung dibangun, Walini di Kabupaten Bandung Barat bisa menjadi daerah yang membangkitkan pertumbuhan ekonomi.
"Walini akan menjadi kota baru yang ramah lingkungan," kata dia dalam jumpa pers di The Sultan Hotel, Jakarta, Kamis, 4 Februari 2016. Hanggoro mengatakan pemrakarsa kereta cepat akan menjaga agar ruang terbuka hijau di Walini 70 persen hijau dan 30 persen dikembangkan.
Staf khusus Menteri BUMN Sahala Lumban Gaol mengatakan pemerintah akan membangun Walini dengan green concept. Tak hanya itu, menurut Sahala, Transit Oriented Development (TOD) akan menciptakan pertumbuhan penumpang yang besar. "Ada pusat musikal di sana," ujarnya.
Sahala mengatakan, proyek ini juga akan membuka peluang bagi bisnis kecil menengah yang baru. Masyarakat sekitar, kata dia, akan bisa berpartisipasi mendorong ekonomi meski kemampuannya sederhana. Tinggal tergantung kreativitas usaha dari pelakunya. Misalnya, souvenir dan budaya.
Menurut Sahala, dengan kereta cepat, Jakarta-Bandung dapat ditempuh kurang dari satu jam. "Ini suatu persyaratan yang paling utama di dalam mengembangkan wisata," kata dia. Sahala melanjutkan, di Walini juga akan ada health center. "Semua dapat dicapai menjadi pusat industri dan inovasi."
Ia berjanji ada pembangunan yang menyeluruh. "Bandung Raya nanti seperti Jabodetabek," ucap Sahala. Kereta cepat ini, menurutnya akan menumbuhkan ekonomi yang lebih besar. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi akan didorong oleh adanya kereta cepat Jakarta-Bandung. "Karena semua ini akan diraih oleh jangka waktu yang cepat."
REZKI ALVIONITASARI