TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menargetkan tarif baru Jalan Tol Suramadu, Jawa Timur, berlaku bulan ini. Biaya baru ini meliputi pemangkasan tarif sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
"Mulai bulan ini berlaku," kata Menteri Basuki saat ditemui seusai acara CIMB Niaga di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Kamis, 4 Februari 2016. Basuki akan mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum untuk tarif baru ini.
Dia berujar, Jalan Tol Suramadu tidak mungkin gratis karena memerlukan biaya pemeliharaan. Selain itu, jika tarif jalan tol tersebut tak berbayar, usaha penyeberangan dari Kota Surabaya ke Pulau Madura akan mati. Basuki menuturkan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) saat ini sedang mengkaji besaran penurunan tarif.
"Minimal (beban tarif) untuk pemeliharaan ringan," ucap Basuki. Penurunan tarif ini akan mempertimbangkan usaha penyeberangan agar tidak mati.
Pembangunan Jalan Tol Suramadu sempat mendapat protes dari masyarakat karena akan mematikan bisnis penyeberangan. Untuk itu, Basuki menepis potensi pembebasan biaya masuk jalan tol tersebut. Selain sepeda motor, semua kendaraan, termasuk kendaraan pribadi, dikenai tarif masuk Jalan Tol Suramadu. "Paling kecil mungkin 50 persen dan tidak mungkin digratiskan. Presiden bilang turunkan sebesar-besarnya."
Sebelumnya, Presiden meminta penurunan tarif Jalan Tol Suramadu lebih kecil atau sama dengan 50 persen. Keputusan ini diambil dalam rapat terbatas mengenai pengembangan wilayah Suramadu di Kantor Presiden kemarin.
Baca: OJK: Ada 30 Emiten yang Harga Sahamnya di Bawah Rp 50
Penurunan ini berlaku untuk kendaraan roda empat yang tarif sebelumnya mencapai Rp 90 ribu untuk truk besar, Rp 60 ribu untuk truk sedang, dan Rp 30 ribu untuk sedan. Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, dalam rapat terbatas tersebut, ada dua opsi yang dibahas: tarif Jalan Tol Suramadu menjadi gratis dan tarif diturunkan.
"Akhirnya diputuskan untuk diturunkan dengan berbagai pertimbangan," ucapnya, Rabu, 3 Februari 2016.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo menuturkan keputusan pemerintah pusat ini sangat menguntungkan warga Jawa Timur. Tarif yang berlaku selama ini membuat berbagai barang yang masuk ke Surabaya dari Madura dan sebaliknya menjadi lebih mahal. "Sehingga daya saing produk-produk Madura jadi rendah. Saya kira ini keputusan bagus," katanya.
Soekarwo berujar, pemerintah daerah masih akan merinci kalkulasi penurunan tarif tersebut. Tapi skema yang akan digunakan adalah penurunan harga lebih kecil atau sama dengan 50 persen.
ALI HIDAYAT | ANANDA TERESIA