TEMPO.CO, Kupang - Kapal Ternak Camara Nusantara I, yang disiapkan Presiden Joko Widodo, akhirnya kembali mengangkut ternak dari Nusa Tenggara Timur (NTT), setelah harus pulang dengan tangan kosong karena peternak enggan menjual sapi yang diangkut menggunakan kapal ternak itu.
"Kapal baru tiba di Pelabuhan Tenau, Kupang, untuk mengangkut ternak ke Jakarta," kata Kepala Dinas Peternakan NTT Dani Suhadi kepada Tempo, Selasa, 2 Februari 2016.
Menurut dia, kapal ternak tersebut akan mengangkut sekitar 500 sapi dari NTT. Dari Pulau Timor akan diangkut sebanyak 300 sapi. Sisanya akan diangkut dari Pulau Sumba sebanyak 200 sapi.
Dia mengatakan sapi dari Pulau Timor akan mulai diangkut pada petang ini. Sedangkan besok, sapi dari Pulau Sumba diangkut dan selanjutnya akan meneruskan perjalanan ke Jakarta. "Sesuai dengan perkiraan, akan dikirim sebanyak 500 ekor," ujarnya.
Terkait dengan harga sapi yang dijual peternak, kata dia, hal itu bergantung pada kesepakatan dengan peternak. "Pasti harganya lebih baik, tapi tergantung kesepakatan," tuturnya.
Daniel Go, pengusaha sapi di Kupang, mengatakan pihaknya mendapat kuota sebanyak 50 sapi untuk dikirim ke Jakarta melalui kapal ternak ini. "Saya hanya dapat jatah 50 ekor sapi," ucapnya.
Dia mengatakan pengiriman ini disepakati bersama antara pengusaha sapi dan perusahaan pembeli sapi dengan harga yang sesuai. Sebelumnya, harga sapi yang dijual hanya sebesar Rp 35 ribu per kilogram berat hidup. "Harganya (sekarang) lebih baik daripada sebelumnya," katanya.
Kapal ternak Jokowi pernah sekali pulang tanpa ternak ke Jakarta karena pengusaha enggan menjual ternaknya dengan harga Rp 35 ribu per kilogram. Pengusaha menuntut harga sapi dinaikkan hingga Rp 41 ribu per kilogram berat hidup.
YOHANES SEO