TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan Bursa akan terus mendorong masyarakat mengubah mindset saving society menjadi investing society dengan cara mendorong mereka menjadi investor pasar modal.
Menurut Tito, Pesta Reksadana, yang berlangsung pada 27-30 Januari 2016, mendapat apresiasi yang luar biasa dari masyarakat. Hal itu terlihat dari jumlah pengunjung yang hampir mencapai 9.000 orang.
"Kemarin kami bikin ‘Ayo Nabung Saham’, lalu ‘Pesta Reksadana’, kemarin (di Pesta Reksadana) pengunjung hampir 9.000 orang dan ada lebih dari 800 akun reksadana baru," katanya di Bursa Efek Indonesia, Senin, 1 Februari 2016.
Melihat suksesnya acara tersebut, kata Tito, pihaknya tidak akan berhenti mensosialisasi sekaligus mengedukasi masyarakat tentang produk-produk investasi di pasar modal. Karena itu, rencananya, bulan ini, BEI akan kembali mengadakan acara yang sama, tapi kali ini berbasis syariah. "Nanti akan kami bikin lagi, namanya, Pekan Syariah. Baik reksadana syariah, saham syariah, maupun broker syariah."
Baca: Disomasi Yusril Ihza, Menteri Susi Dibentengi Anggota DPR
Menurut Tito, jumlah investor dalam negeri Indonesia masih sedikit, yakni di bawah 1 persen, dibanding jumlah penduduk. Jumlah ini jauh sekali bila dibandingkan dengan negara Jepang, yang masyarakatnya sudah teredukasi untuk berinvestasi di pasar modal.
"Jepang itu punya 45 juta investor dan pensiunan di sana itu punya uang bisa bebas pajak, dan ada beberapa perusahaan yang tiap bulan disubsidi. Local market-nya kuat di sana," tuturnya.
Selain mengadakan acara di Bursa Efek, BEI terus mengembangkan kerja sama dengan 200 universitas di berbagai daerah untuk mengenalkan pasar modal kepada mahasiswa. Saat ini sudah ada 164 universitas yang telah bekerja sama dengan BEI.
DESTRIANITA KUSUMASTUTI