TEMPO.CO, Surabaya - Dermaga Terminal Manyar Pelabuhan Gresik, yang terletak di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur, mulai beroperasi hari ini, Jumat, 29 Januari 2016. PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III optimistis dermaga JIIPE itu siap digunakan dan berkontribusi menekan biaya logistik.
Pengoperasian pelabuhan JIIPE ini diharapkan mengurangi antrean bongkar-muat di Tanjung Perak. “Diperkirakan bisa melakukan efisiensi biaya logistik sekitar 20 persen secara bertahap,” kata Direktur Utama Pelindo III Djarwo Surjanto kepada wartawan di dermaga JIIPE.
Pelabuhan Tanjung Perak telah melampaui kapasitas maksimalnya. Saat ini terdapat 11 kapal curah kering, curah cair, ataupun general cargo, yang menunggu untuk bersandar. Hal itu menambah biaya logistik dan membebani konsumen.
Secara bertahap, pihaknya akan mengevaluasi agar efisiensi biaya benar-benar terwujud. Caranya, meningkatkan produktivitas aktivitas bongkar-muat dan melengkapi infrastruktur, seperti peralatan bongkar-muat berupa multipurpose crane. “Dermaga ini didesain superstrong, sangat kuat.” Dermaga baru bisa membongkar mesin-mesin pabrik hingga seberat 100 ton.
Pada operasi perdana, dermaga Terminal Manyar Pelabuhan Gresik digunakan untuk pemuatan pupuk NPK dalam kemasan jumbo bag sebanyak 9.000 ton. Pupuk akan dibawa menuju Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, dengan menggunakan kapal MV. Isa Winter berkapasitas 7.200 gross tonnage.
Pupuk yang dimuat ini merupakan hasil dari industri pupuk di Gresik. “Artinya, keberadaan Terminal Manyar, selain dibutuhkan industri yang ada di JIIPE, dibutuhkan industri lain yang ada di sekitarnya.” Selanjutnya akan dilakukan uji coba dengan kapal yang lebih besar.
Saat ini empat industri sedang membangun pabrik di kawasan JIIPE. Yakni PT Unichem Candi Indonesia, PT Clariant Indonesia, PT Tirta Bahagia, dan AKR Group. Beberapa industri lain sudah menyatakan minatnya masuk ke JIIPE.
JIIPE adalah kawasan industri yang terintegrasi langsung dengan pelabuhan di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Kawasan itu dibangun di lahan sekitar 2.000 hektare. Proyek tersebut merupakan kerja sama antara Pelindo III dan AKR Corporindo.
Pada November 2015, Presiden Joko Widodo, bersama Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani, meninjau langsung lokasi pembangunan JIIPE di Gresik. Presiden mengatakan JIIPE akan dijadikan contoh pengembangan kawasan industri di Indonesia.
ARTIKA RACHMI FARMITA