TEMPO.CO, Karawang - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) ingin meningkatkan kepemilikan Saham di PT Sicpa Peruri Securink (SPS). Sejak 2002, Peruri berafiliasi dengan perusahaan Sicpa SA Swiss, untuk memproduksi tinta sekuriti.
"Peruri hanya memiliki 20 persen saham di PT SPS, sedangkan 80 persen sisanya dimiliki oleh perusahaan Sicpa SA Swiss," ujar Prasetio, Direktur Utama Peruri saat menggelar konferensi pers di Gedung Wahju Hagono, kompleks Perum Peruri Karawang, Kamis, 28 Januari 2016.
"Target kepemilikan saham mencapai 47 persenan lah," ucap Eddy Kurnia, Sektetaris Perum Peruri saat ditemui Tempo dalam kesempatan yang sama.
Selain memperkuat kepemilikan, Peruri menginginkan adanya transfer ilmu dari perusahaan tinta asal Swiss tersebut. "Karena yang mempunyai keahlian membuat tinta spesifik untuk sekuriti adalah pabrik Swiss itu," ucap Eddy.
Eddy menyatakan, dalam waktu dekat, Peruri akan melakukan beberapa tahapan. Dimulai dari pembicaraan dari direksi ke dewan pengawas, lanjut pengajuan kepada Kementerian BUMN selaku pemilik modal.
"Peningkatan saham di PT SPS akan jadi kenyataan jika kementerian BUMN menerima usulan tersebut," kata Eddy.
Dalam konferensi pers, jajaran direksi Perum Peruri menyatakan keinginan untuk bisa memiliki pabrik tinta di Karawang. "Akan lebih menguntungkan jika kita punya pabrik kertas cetak sekaligus tintanya," kata Prasetio.
Dalam acara itu, Peruri resmi mengumumkan strategi perusahaan di 2016. Selain itu, Peruri juga merilis logo terbarunya.
HISYAM LUTHFIANA