Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kalangan Industri Menjamin Penyerapan Garam Petani

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Sejumlah penambang sedang melakukan aktivitas penggalian, untuk mendapatkan sejumlah garam. Pertambangan ini dilakukan di wilayah pengunungan dan memiliki tingkat kecuraman yang cukup tinggi.  Peru, 29 Juli 2015. Dado Galdieri/Getty Images
Sejumlah penambang sedang melakukan aktivitas penggalian, untuk mendapatkan sejumlah garam. Pertambangan ini dilakukan di wilayah pengunungan dan memiliki tingkat kecuraman yang cukup tinggi. Peru, 29 Juli 2015. Dado Galdieri/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan industri menjamin penyerapan garam petani dalam negeri bakal optimal meskipun tidak ada ketentuan batasan waktu impor sebagaimana Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.125/M/DAG/PER/12/2015.

Sekretaris Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) Cucu Sutara berkomitmen untuk menyerap garam lokal, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.

Adapun impor garam hanya untuk memenuhi kebutuhan industri yang selama ini tidak bisa dipasok dari lokal. "Kami sebagai importir akan tetap menyerap garam lokal. Artinya, petani tidak perlu khawatir," ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (27 Januari 2016).

Saat ini garam lokal kurang memenuhi persyaratan yang ditentukan salah satunya harus mengandung natrium klorida/NaCL 97,4% yang menandakan kandungan airnya sangat rendah. Adapun garam yang diproduksi lokal kandungan memiliki NaCL kurang dari 94%.

Cucu menjelaskan, Indonesia dengan wilayah laut yang sangat luas, mayoritas belum mampu menghasilkan garam sesuai spesifikasi yang ditentukan industri. Daerah yang menghasilkan garam berkualitas salah satunya dari Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Garam industri dibutuhkan untuk aneka industri seperti makanan minuman, pabrik kaca, pabrik kertas, serta lainnya," paparnya.

Menurutnya, penyerapan garam lokal harus dioptimalkan agar bisa menjaga kesejahteraan petani.

AIPGI berkomitmen untuk terus memberdayakan petani agar mampu memproduksi garam industri dengan bantuan teknologi.

Teknologi tersebut digunakan sebagai salah satu solusi agar produksi garam petani yang memenuhi standar industri semakin besar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Salah satunya bisa menerapkan geomembran, setidaknya bisa membuat garam petani mendekati persyaratan yang ditentukan," katanya.

Dihubungi terpisah, Ketua Asosiasi Petani Garam Indonesia (Apgasi) Jawa Barat M. Taufik mengungkapkan petani tetap khawatir dengan penyerapan garam, karena jaminan dari importir bukan komitmen di atas kertas.

“Kami akan fasilitasi petani garam lokal dengan para importir agar meningkatkan sinergi, sehingga penyerapan produksi garam lokal berlanjut,” tuturnya.

Namun, petani merasa cukup lega karena perjanjian pada tahun lalu bersama lima perusahaan anggota AIPGI, bakal menyerap garam lokal di Jabar pada 2016.

“Garam petani yang memiliki kualitas bagus tetap diserap perusahaan pengguna garam, apalagi sudah ada program peningkatan kualitas produksi seperti geomembran," katanya.

 

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

29 hari lalu

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

Natrium alias garam akan merusak tubuh jka dikonsumsi secara berlebihan, akan tetapi kandungan ini nyatanya pun dibutuhkan untuk tubuh


Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

43 hari lalu

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.


Tanda-tanda Tubuh Anak Terlalu Banyak Mengandung Garam

55 hari lalu

Ilustrasi garam. Shutterstock
Tanda-tanda Tubuh Anak Terlalu Banyak Mengandung Garam

Peningkatan asupan garam dapat menghambat kesehatan anak dalam beberapa cara.


Produksi Garam Nasional Lampaui Target

57 hari lalu

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,


Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

10 Februari 2024

Ilustrasi garam. Shutterstock
Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Dipanen secara alami, garam celtic kaya akan magnesium dan mengandung semua mineral yang biasanya hilang dalam garam biasa.


Makanan Instan Tinggi Garam, Ahli Gizi Berpesan Demikian

23 Januari 2024

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Makanan Instan Tinggi Garam, Ahli Gizi Berpesan Demikian

Makanan instan meski terkesan tidak asin tetap mengandung pengawet yang tinggi natrium, mineral yang ditemukan pada garam.


Pelengkap Berbagai Masakan, Ini Plus Minus Kecap bagi Kesehatan

19 Januari 2024

Ilustrasi kecap manis.
Pelengkap Berbagai Masakan, Ini Plus Minus Kecap bagi Kesehatan

Kecap punya manfaat buat kesehatan dan sebaliknya. Sisi positifnya, kecap tinggi antioksidan dan zat-zat antimikroba. Apa negatifnya?


Ini Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

18 Januari 2024

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Ini Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

Mengonsumsi terlalu banyak makanan asin dapat menyebabkan bahaya seperti kembung, hipertensi, hingga ginjal.


5 Gejala Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

18 Januari 2024

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
5 Gejala Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

T erlalu banyak mengonsumsi makanan asin dapat membawa risiko kesehatan yang serius karena kandungan garam yang berlebihan.


Cerita dari Atas Awan: Melihat Proses Modifikasi Cuaca untuk Cegah Jabodetabek Banjir

11 Januari 2024

Kapten Kristoforus Kresna Sejati dan Co-Pilot Muhammad Royyan Almadani dalam operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di laut barat daya Ujung Kulon, Banten, Rabu, 10 Januari 2023. Penerbangan menggunakan pesawat Cassna 208B Grand Caravan dengan membawa garam seberat satu ton. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Cerita dari Atas Awan: Melihat Proses Modifikasi Cuaca untuk Cegah Jabodetabek Banjir

Tempo berkesempatan mengikuti operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC)