TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan suntikan modal sebesar Rp2 triliun kepada Bank Jateng pada tahun ini.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan penyertaan modal tersebut diharapkan dapat membuat Bank Jateng lebih profesional dan leluasa dalam membantu pembangunan di Jawa Tengah.
"Kalau masuknya Rp10 miliar, Rp50 miliar, atau Rp100 miliar, itu ya nggak nendang. Kalau Rp500 miliar juga nggak nendang," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi, Rabu (27 Januari 2016).
Oleh karena itu, sambung dia, pemda tengah mencari skema agar bank tersebut menjadi lebih leluasa, semakin besar, dan lincah. Dia mengatakan dorongan dari pemda sangat dibutuhkan.
Dia meminta modal yang diberikan tersebut diprioritaskan untuk memberi kredit usaha produktif, khususnya bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Mereka sangat membutuhkannya, terutama karena adanya dampak dari krisis ekonomi global yang menimbulkan banyak pengangguran baru akibat pemutusan hubungan kerja (PHK)," katanya.
Ganjar menuturkan keberadaan Bank Jateng sebagai mitra strategis mesti didorong untuk menciptakan kemandirian ekonomi bagi masyarakat saat ini.
Menurutnya, UMKM menjadi salah satu sektor yang dapat dikembangkan untuk masuk dalam persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Terlebih lagi, pada tahun ini Bank Jateng bersama Bank DIY akan diberi amanah oleh pemerintah pusat untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Amanah itu diharapkan bisa memberi fasilitas bagi pelaku-pelaku UMKM yang dulunya tidak mendapatkan akses permodalan," tandasnya.