TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian menghasilkan kebijakan yang komprehensif dalam menangani kenaikan harga daging sapi dan daging ayam.
"Merumuskan kebijakan pangan mempunyai cara pandang yang komprehensif. Misalnya, Kementerian Pertanian tidak hanya bisa memikirkan petani atau Kementerian Perdagangan hanya memikirkan pedagang. Semua harus dilihat," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas mengenai kenaikan harga daging di kantor Presiden, Rabu, 27 Januari 2016.
Jokowi mengingatkan menteri-menterinya agar dalam menghasilkan kebijakan tetap memperhatikan produsen, pedagang, dan konsumen. Presiden juga meminta agar kebijakan harga pangan dapat membuat rakyat cukup pangan. "Ini harus digarisbawahi, membuat rakyat cukup pangan," ujarnya.
Kebijakan pangan, menurut Jokowi, juga harus menurunkan kemiskinan. Jokowi menilai kenaikan harga pangan pun memberikan kontribusi yang besar terhadap angka kemiskinan. Selain itu, petani harus lebih sejahtera melalui kebijakan pemerintah. "Kebijakan juga harus membuat produsen pangan dalam negeri makin besar andilnya untuk mencukupi kebutuhan pangan," tutur Jokowi.
Presiden pun mengingatkan para menteri untuk mencari solusi agar konsumen mendapatkan pasokan pangan yang cukup, sementara petani dan pedagang juga harus sejahtera. "Jadi yang sejahtera jangan hanya di tengah," ucapnya. Kebijakan harus menyeimbangkan produsen, konsumen, dan pedagang.
Sore ini, Presiden menggelar rapat terbatas untuk menghadapi kenaikan harga daging sapi dan daging ayam. Rapat hingga saat ini masih berlangsung dan dihadiri Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Pandjaitan.
ANANDA TERESIA