TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia akan menyelenggarakan acara Pesta Reksa Dana 2016 pada 27-31 Januari 2016. Dalam pameran yang berlangsung 5 hari ini,
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia, Nicky Hogan, mentargetkan bisa menggaet lebih dari 4000 pengunjung.
"Target kami dari jumlah pengunjung yakni sekitar 4000. Ada ibu rumah tangga, investor, mahasiswa, pelajaran umum dan media. Dan mereka juga bisa langsung berinteraksi kepada manager investasi," kata Nicky Hogan dalam acara Konferensi Pers Pembukaan Pesta Reksa Dana di Bursa Efek Indonesia pada Senin 25 Januari 2016.
Menurut Nicky, dengan adanya pekan reksa dana, pengunjung dapat bertemu langsung dengan manajer investasi untuk berkonsultasi dan bahkan bisa membeli secara langsung reksa dana.
"Target kami adalah investor, jadi mereka tidak langsung membeli saham, tapi berkonsultasi. Syukur-syukur masyarakat bisa memanfaatkan dan membeli reksa dana secara langsung, dan diberikan kepada manager investasi," ujar Nicky.
Rencananya Pesta Reksa 2016 akan berlangsung di Lobby dan Main Hall Gedung BEI. Pada Rabu hingga Jumat akan dimulai pukul 08.30 sampai 18.00 WIB, dan Sabtu hanya sampai pukul 15.00 WIB. Acara ini terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya dan pendaftaran peserta.
Acara ini juga menghadirkan Bank Agen Penjual Reksa Dana, OJK, Self Regulatory Organization (SRO) dan Anak Usaha SRO. Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai acara talkshow yang digelar dua kali sehari. Talk show itu akan dibawakan dan diisi oleh Direktur Utama PT Bahana Investment Management Edward P. Lubis, Direktur PT Danareksa Investment Management Prihatmo Hari Mulyanto, dan pimpinan perusahaan manajer investasi lainnya.
Selain itu hadir pula artis dan investor Reksa Dana dari kalangan selebriti, seperti Nycta Gina dan Mona Ratuliu, tokoh inspirator muda Ryan Filbert, Capital Market Trainer Jimmy Dimas dan perencana Keuangan Prita Ghozie.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat mengatakan, Pesta Reksa Dana ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan ketertarikan masyarakat umum terhadap potensi Reksa Dana di Pasar Modal Indonesia. Ujungnya, diharapkan angka literasi Pasar Modal serta jumlah pemodal domestik dapat terus meningkat.
"Kami ingin membangun awareness masyarakat tentang Reksa Dana. Setelah mereka mengetahui dan berinvestasi di reksadana, pengetahuan mereka bisa meningkat, lalu bisa masuk ke equity, lalu ke surat utang, lalu ke produk Pasar Modal lainnya," ujar Samsul.
DESTRIANITA K