TEMPO.CO, Surabaya – Bandar Udara Harun Thohir, Bawean, Jawa Timur, siap diresmikan pada awal tahun ini. Lapangan terbang perintis yang dibangun sejak 2008 itu diklaim siap beroperasi. “Sudah siap, menunggu jadwal Pak Menteri Perhubungan Ignasius Jonan kapan bisa ke Bawean,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur Wahid Wahyudi saat dihubungi Tempo, Sabtu, 23 Januari 2016.
Menurut Wahid, kondisi lapangan terbang sudah siap 100 persen. Sebulan sebelumnya, Tempo sempat meninjau langsung ke Bawean. Pembangunan watchroom dua lantai tengah diselesaikan, sedangkan separuh aspal landasan pacu dalam kondisi yang tidak mulus dan rata.
Bandara Harun Thohir rencananya diterbangi pesawat jenis DHC 6 Twin Otter Seri 300 milik maskapai PT Airfast Indonesia. Kapasitas penerbangan perintis itu 18 penumpang.
Rute penerbangan Surabaya-Bawean ini akan memperoleh subsidi angkutan perintis. Wahyudi mengakui pembahasan soal harga tiket pesawat bersubsidi belum tuntas. Diperkirakan, penumpang dikenai harga Rp 350 ribu. “Tapi belum ada keputusan akhirnya.”
Wahyudi menambahkan, operasi pertama penerbangan perintis tersebut akan disubsidi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Besaran subsidi bergantung pada jumlah penumpang. Jika sudah melewati titik imbas (BEP) lantaran selalu memenuhi kapasitas pesawat, subsidi bisa dicabut.
Pulau Bawean berjarak 150 kilometer dari Pulau Jawa di sisi utara Kabupaten Gresik. Penerbangan perintis rute Surabaya-Bawean ini merupakan bandara perintis pertama ke kepulauan di wilayah Jawa Timur, selain rute Surabaya-Sumenep, Sumenep-Jember, Surabaya-Banyuwangi, dan Surabaya-Jember.
ARTIKA RACHMI FARMITA