TEMPO.CO, Jakarta - Proporsi investasi di luar Jawa tahun 2015 mencapai 45,6 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi tahun sebelumnya sebesar 43 persen. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani menilai ini sebagai keberhasilan visi pemerintah untuk melakukan pemerataan pembangunan atau orientasi pembangunan yang Indonesia sentris.
Kenaikan proporsi realisasi investasi di luar Jawa itu dianggap salah satu indikator pemerataan yang mulai terjadi. "Ini akan terus didorong sehingga proporsi investasi di luar Pulau Jawa akan terus meningkat,” katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu, 23 Januari 2016. Pada 2016, BKPM menargetkan proporsi realisasi investasi luar Jawa mencapai 49 persen.
Dalam lima tahun terakhir tercatat dua provinsi yang berhasil menembus dominasi provinsi-provinsi di Pulau Jawa dalam daftar peringkat lokasi investasi. Provinsi itu adalah Kalimantan Timur dan Papua. Investor di Kalimantan Timur merealisasikan investasinya sebesar US$ 2,1 miliar pada 2014 dan meningkat menjadi US$ 2,4 miliar pada 2015. Sedangkan Papua mencatatkan realisasi investasi sebesar US$ 2,4 miliar pada 2013.
Sebelumnya, BKPM menyampaikan hasil capaian realisasi investasi 2015 sebesar Rp 545,4 triliun atau meningkat 17,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Capaian realisasi investasi tersebut melampaui target tahun 2015 sebesar Rp 519,5 triliun (105 persen). Komposisi realisasi investasi terdiri dari penanaman modal dalam negeri meningkat 15,0 persen atau sebesar Rp 179,5 triliun, sementara penanaman modal asing juga meningkat 19,2 persen, sebesar Rp 365,9 triliun. Realisasi investasi sepanjang Januari-Desember 2015 itu menyerap tenaga kerja sebanyak 1.435.711 orang, naik 0,3 persen dibanding periode yang sama 2014, sebesar 1.430.846 orang.
AMIRULLAH