TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan segera membentuk tim kecil untuk mengawasi harga jagung di pasaran. Alasannya, jangan sampai penjual mengalami kerugian dan memasang harga yang terlalu tinggi.
"Tim kecil ini untuk mengawasi berapa harganya, berapa biayanya. Kami tidak ingin membuat mereka rugi dan kemudian memasang harga semaunya," kata Darmin di kantornya, di Jakarta, Jumat, 22 Januari 2016.
Darmin mengatakan pemerintah, sesuai dengan rapat koordinasi akhir tahun lalu, berencana mengimpor 600 ribu ton jagung pada kuartal pertama tahun ini. Impor ini dilakukan Bulog. "Jagung yang sudah masuk sekarang silakan dijual," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan segera menertibkan importasi jagung tersebut. "Jangan sampai ada perusahaan yang impor sembarangan," kata dia. Beberapa negara yang dijadikan asal impor, kata dia, seperti Cina, Thailand, Brasil, dan Argentina. "Memang yang murah itu dari Brasil dan Argentina."
Bulog ditunjuk pemerintah sebagai importir tunggal jagung. Pada tahap awal, Bulog akan mengimpor 600 ribu ton jagung hingga Maret 2016. Bulog telah mendapatkan rekomendasi impor dari Kementerian Pertanian.
ARKHELAUS W.