TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) memperkirakan angka pembangunan rumah kelas menengah ke bawah pada 2016 akan mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Syarif Burhanuddin, mengatakan peningkatan tersebut diprediksi terjadi seiring kemudahan perijinan pembangunan rumah dan bantuan pembiayaan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
"Pemerintah akan terus berupaya mempermudah regulasi-regulasi yang berkaitan dengan program perumahan untuk masyarakat," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Jumat (22 Januari 2016).
Optimisme kenaikan rumah MBR, imbuh Syarif, dapat dilihat berdasarkan data yang ada yakni rumah untuk MBR yang menggunakan skim KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Pada 2014, penyaluran subsidi FLPP hanya 70.000 unit sedangkan pada 2015 melonjak menjadi 134.000 unit.
Dari sisi ekonomi rumah selain bisa menjadi aset dan jaminan kehidupan masyarakat juga memiliki sisi sosial yakni menjadi cerminan harkat dan martabat manusia,, tandasnya.