Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemkab Badung Gelar Tradisi Ngelawar

image-gnews
Sejumlah warga membawa sesaji dalam bentuk buah-buahan yang disusun dalam parade Festival Puputan Badung di Denpasar, Bali, 20 September 2015. Festival yang digelar dalam rangka memperingati 109 tahun perang Puputan Badung itu diisi dengan acara kesenian dan budaya. TEMPO/Johannes P. Christo
Sejumlah warga membawa sesaji dalam bentuk buah-buahan yang disusun dalam parade Festival Puputan Badung di Denpasar, Bali, 20 September 2015. Festival yang digelar dalam rangka memperingati 109 tahun perang Puputan Badung itu diisi dengan acara kesenian dan budaya. TEMPO/Johannes P. Christo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, menggelar tradisi ngelawar atau membuat makanan tradisional khas Bali yang berbahan dasar sayur dan daging yang dicincang bersama segenap jajaran pimpinan dan staf satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di daerah itu.

"Kegiatan ini sebagai upaya membangun kebersamaan dan keakraban dalam memperkenalkan tradisi ngelawar yang biasanya hanya dilakukan hari-hari tertentu saat perayaan umat hindu di Bali," kata Kabag Humas dan Protokol Pemkab Badung A.A Gde Raka Yuda, di Badung, Jumat (22 Januari 2016).

Ia mengatakan, kegiatan ngelawar atau juga disebut mebat di Bali ini dikoordinir langsung Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Badung Dewa Apramana.

Kemudian, Asisten Administrasi Pemerintahan IB Yoga Segara yang dilaksanakan di Wantilan Jaba Pura Lingga Bhuana Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung Mangupraja Mandala.

Raka Yuda menegaskan, selain sebagai kegiatan menjalin keakraban, tradisi ini sebagai bentuk penyegaran setelah dalam kurun waktu setahun seluruh jajaran Pemkab di daerah itu berkutat dengan dinamika tugas yang cukup dinamis.

"Jadi sekali kali juga dibutuhkan wahana untuk bisa berkolaborasi dalam sebuah tim yang tidak formal bahkan penuh dengan candaan," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Raka Yuda menambahkan, kegiatan ini memiliki tingkat intensitas yang berbeda beda dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.

Hal itu dikarenakan, acara "Mebat" bersama ini juga sempat dijadikan sebagai ajang untuk menyuguhkan kepiawainnya masing -masing dalam menyiapkan bahan adonan mulai dari meracik bumbu hingga membuat "rames" dengan memotong daging dan kulit yang dijadikan bahan lawar.

"Terbangunnya suasana yang diselingi dengan guyonan ini ternyata juga menjadi cerita tentang pengalaman masing-masing pegawai yang diisi diskusi kecil terkait dengan tugas tugas kedinasan," ujarnya.

Acara Ngelawar bersama ini diakhiri dengan makan bersama segenap Pimpinan dan staf termasuk juga para sopir kendaraan Dinas masing masing.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

13 hari lalu

 Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Siti Nugraha Mauludiah (kedua dari kiri) dan Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel (kedua dari kanan) menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama tentang operasional Goethe-Institut di Indonesia di Goethe-Institut Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024. Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Dr Stefan Dreyer (kanan) dan Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Ani Nigeriawati (kiri) menyaksikan penandatanganan ini. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.


3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

20 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti tradisi keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Banten, Selasa, 21 Maret 2023. Tradisi keramas bersama tersebut sebagai simbol membersihkan diri menjelang Ramadan. ANTARA FOTO/Fauzan
3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.


Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

52 hari lalu

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.


Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

52 hari lalu

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.


Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

55 hari lalu

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?


Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

24 Januari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X menemui capres 01 Anies Baswedan di Yogyakarta Rabu (24/1). Tempo/Pribadi Wicaksono
Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.


Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

23 Januari 2024

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini.


Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

18 Januari 2024

Indonesia terpilih memimpin Kelompok Kerja Pariwisata dan Budaya ASEAN Korea Centre periode 2024. Sumber: dokumen KBRI Seoul
Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

Indonesia terpilih untuk menjadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre dari 11 perwakilan negara anggota ASEAN di Seoul


Ganjar Pranowo Sebut Potensi Viralisme di Ekspor Budaya Populer, Apa Maksudnya?

7 Januari 2024

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo memberikan keterangan saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ganjar Pranowo Sebut Potensi Viralisme di Ekspor Budaya Populer, Apa Maksudnya?

Ganjar Pranowo mengatakan budaya populer nusantara dapat dipromosikan lebih luas melalui teknologi digital, yaitu viralisme.


Sandiaga Dorong Budaya Indonesia Go International: Lagu Dangdut Banyak Disetel di Korea Selatan

30 November 2023

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memberikan keterangan pers usai acara peringatan Hari Ekonomi Kreatif Nasional di Balairung Soesilo Soedarman, Kemenparekraf, Jakarta pada Selasa, 24 Oktober 2023. TEMPO/Ami Heppy
Sandiaga Dorong Budaya Indonesia Go International: Lagu Dangdut Banyak Disetel di Korea Selatan

Menparekraf Sandiaga Uno mengklaim bahwa masyarakat Korea Selatan juga mulai menggemari budaya Indonesia atau I-Pop.