TEMPO.CO, Jakarta - Analis ekonomi dari First Asia Research, David Sutyanto, mengatakan kembali naiknya harga minyak mentah serta pasar saham kawasan Eropa dan Wall Street tadi malam akan mempengaruhi perdagangan di Bursa Efek Indonesia hari ini.
Menurut David, indeks harga saham gabungan diperkirakan berpeluang tutup di teritori positif dengan pergerakan di posisi 4.410-4.470.
"Harga minyak mentah yang berhasil rebound 5 persen di US$ 29,77 per barel turut mengangkat kembali harga saham sektor energi yang sudah koreksi dalam," ucap David dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 22 Januari 2016.
IHSG yang pada perdagangan kemarin bergerak fluktuatif sempat menguat 35 poin pada sesi awal, tapi akhirnya tutup di teritori negatif, melemah tipis 13,859 poin (0,3 persen) di posisi 4.414,126. Pergerakan IHSG dipengaruhi pergerakan pasar saham Asia yang juga cenderung berada di teritori negatif, menyusul anjloknya indeks saham Cina hingga 3 persen lebih.
Indeks The MSCI Emerging Market kemarin terkoreksi 0,7 persen di sesi sore. Menurut David, perhatian pasar global dan kawasan saat ini adalah ancaman resesi ekonomi global menyusul perlambatan perekonomian Cina menuju keseimbangan baru dan harga minyak mentah yang sudah berada di US$27 per barel.
Namun tadi malam indeks saham bursa global di kawasan Euro dan Amerika Serikat berhasil rebound merespons positif pernyataan Presiden ECB Mario Draghi yang menjanjikan stimulus lanjutan yang jumlahnya lebih besar untuk menahan gejolak di pasar saham pada pertemuan berikutnya pada Maret mendatang. Selain itu, Draghi menjanjikan rebound harga minyak mentah dunia.
Pernyataan Draghi tersebut memicu aksi beli di pasar saham. Kemarin, ECB kembali menahan tingkat bunganya di 0,05 persen. Indeks Eurostoxx di kawasan Euro tadi malam menguat 2,13 persen di 2.943,92. Sedangkan indeks DJIA serta S&P di Wall Street masing-masing menguat 0,74 persen dan 0,52 persen serta ditutup di posisi 15.882,68 dan 1.868,99.
DESTRIANITA KUSUMASTUTI