TEMPO.CO, Bandung - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China Hanggoro Budi mengatakan, proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung akan memanfaatkan 56,5 hektare hutan produksi. 55 hektare di di Kabupaten Karawang dan 1,5 hektare di Kabupaten Purwakarta.
Untuk itu, PT KCIC akan mengganti hutan produksi yang rusak dua kali lipat. "Penggantiannya setelah ada izin dari Kementerian Kehutanan kita memproses," kata Hanggoro saat ditemui seusai groundbreaking Proyek Kereta Cepat dan Pengembangan Sentra Ekonomi Koridor Jakarta-Bandung di kebun teh PT Perkebunan Nusantara VIII, Mandalawangi Maswati, Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis, 21 Januari 2016.
Hanggoro menambahkan, hingga saat ini pihaknya masih kesulitan mencari lahan pengganti hutan produksi. Sesuai prosedur, penggantian hutan produksi tidak bisa dengan bentuk uang kompensasi atau apapun. "Cari 200 meter saja susah. Ini harus cari 110 hektare," akunya.
PT KCIC berencana untuk mencari lahan pengganti tidak jauh dari lokasi yang digunakan. "Kita melihat mana yang paling feasible," ucapnya.
Meski demikian, Hanggoro memastikan izin penggunaan lahan hutan produksi di Kabupaten Karawang dan Purwakarta sudah disetujui oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. "Izin pemafaatan hutan sudah diberikan oleh Gubernur Jawa Barat,"tegasnya.
Di tempat yang sama, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dalam sambutannya, memastikan izin dan rekomendasi pemanfaatan hutan di Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta telah diberikan. "Izin pemanfaatan hutan dikeluarkan cuma tiga hari," tandasnya.
PUTRA PRIMA PERDANA