TEMPO.CO, Jakarta - Setelah lesunya pertumbuhan kredit pada 2015, PT Bank Mega Tbk mengambil ancang-ancang untuk menggenjot pertumbuhan kredit tahun ini. Bank dengan ticker MEGA tersebut menargetkan pertumbuhan kredit pada tahun monyet api ini bisa mencapai angka 11 persen.
Direktur Utama MEGA Kostaman Thayib mengatakan penyebab minusnya kredit tahun lalu lantaran ada beberapa kredit yang jatuh tempo. Namun ia tetap yakin tahun ini sektor kredit akan naik signifikan dibanding tahun lalu.
"Tahun ini kita incar kredit bisa antara 10-11 persen dari tahun lalu. Tahun lalu kisarannya minus karena memang ada yang jatuh tempo. Tapi tahun ini kita yakin bisa meningkat. Kita akan genjot juga di sektor-sektor lain," ujarnya di Jakarta, Kamis, 21 Januari 2016.
Sama seperti 2015, tahun ini bank yang bernaung di bawah CT Corpora ini masih akan tetap fokus pada pembiayaan di sektor korporasi. Thayib mengatakan selama ini korporasi memang jadi penyumbang pendapatan terbesar selain kontribusi dari sektor komersial dan retail.
Selain itu, karena selama ini MEGA memang dikenal sebagai bank yang kuat di penjualan kartu kredit, sektor tersebut akan terus dimaksimalkan. Apalagi jumlah pengguna kartu kredit di MEGA jauh lebih besar dibanding jumlah penabung.
"Total pemegang kartu kredit bank MEGA sampai sekarang sekitar 1,6 juta orang, lebih banyak dari penabung. Karena itu, kami akan terus tingkatkan," tambah Thayib. Kinerja perusahaan menunjukkan kredit tumbuh 1,6 persen dari Rp 33,1 triliun pada triwulan III 2014 menjadi Rp 33,7 triliun pada triwulan III 2015. Pertumbuhan terbesar dicapai oleh bisnis kartu kredit, yaitu meningkat sebesar 23,63 persen, dari Rp 6,6 triliun di kuartal III tahun 2014 menjadi Rp 8,2 triliun pada periode yang sama tahun 2015.
Meski demikian, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga bukan berarti tak diperhatikan. Salah satu upayanya dengan menggelar promo-promo bagi pemegang kartu debit di mana penggunanya bisa mendapatkan potongan harga bila bertransaksi di anak usaha CT Corpora.