WATAMPONE – Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Watampone siap mengucurkan dana Rp 180 miliar untuk kredit usaha rakyat (KUR) periode 2016. Dana kredit untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) itu meningkat dibanding dana pada 2015 yang senilai Rp 170 miliar bagi 5.770 orang.
“Kami naikkan pagunya Rp 10 miliar karena para pelaku UMKM cukup meminati KUR untuk memperbesar modal usahanya,” kata Kepala BRI Cabang Watampone, Ihsan Maulana, dalam peluncuran KUR di Watampone, kemarin.
Menurut Ihsan, pada Januari 2016, KUR sudah diberikan kepada 600 pelaku UMKM. Diharapkan hingga akhir 2016 KUR bisa dimanfaatkan 30 ribu orang. Kemudahan diterapkan BRI dalam pengucuran KUR pada 2016 dengan penurunan bunga kredit dari 12 persen menjadi 9 persen.
Ihsan menjelaskan, BRI tidak ingin mempersulit para pelaku UMKM yang membutuhkan KUR guna mengembangkan usaha. “Kami ingin berperan serta membantu menyukseskan visi-misi Bupati Bone meningkatkan ekonomi kerakyatan,” ujarnya.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bone, Andi Aswar, mengatakan izin usaha bagi 3.289 pelaku UMKM telah diterbitkan pihaknya. Izin usaha tersebut diberikan secara gratis.
Dia mengatakan kesediaan BRI Cabang Watampone mengalokasikan KUR dalam jumlah yang besar diharapkan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para pelaku UMKM untuk memperkuat modal dalam pengembangan usaha. “Pelaku UMKM yang sudah menjadi debitur maupun yang belum pernah mengajukan pinjaman bisa memanfaatkannya,” ucap Aswar.
Adapun Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi, mengatakan Pemerintah Kabupaten Bone merespons positif kesediaan BRI Cabang Watampone menyiapkan KUR senilai Rp 180 miliar untuk periode 2016.
Fashar mengingatkan agar KUR tidak dimanfaatkan untuk membeli barang-barang konsumtif, seperti mobil untuk keperluan pribadi. KUR juga tidak boleh digunakan untuk membiayai sekolah anak. “Harus digunakan untuk memperkuat modal usaha agar memperoleh keuntungan yang besar,” tuturnya.
Fashar meminta Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bone melakukan pendampingan agar para pelaku UMKM bisa secara efektif menggunakan KUR. “Harus dilakukan pemantauan sekaligus penilaian. Bagi yang sukses, bisa mendapatkan jumlah KUR yang lebih besar.”